JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi akan kembali meminta keterangan Chosimin (40), sopir truk tangki bermuatan bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina, yang terlibat tabrakan dengan kereta rel listrik (KRL) 1131 jurusan Serpong-Tanah Abang di pelintasan Pondok Betung, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin lalu.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/12/2013), mengatakan, Chosimin dan kernetnya, Mudjiono, sudah diperiksa pada Selasa (10/12/2013). Akan tetapi, polisi menilai pemeriksaan yang sudah dilakukan belum maksimal. Polisi berencana akan memeriksa mereka kembali. "Diperiksa pertama kali kemarin di RSPP (Rumah Sakit Pusat Pertamina)," kata Rikwanto.
Rikwanto enggan merinci lebih dalam mengenai hasil pemeriksaan tersebut karena kepentingan penyidikan. Saat ini kedua orang tersebut masih dirawat di RSPP karena luka bakar yang dideritanya.
"Materinya seputar dari mana (truk melintas), kecepatannya, mau ke mana, apa yang ia lihat," ujar Rikwanto.
Pemeriksaan terhadap keduanya, lanjut Rikwanto, penting dilakukan untuk mengetahui letak kesalahan. Apakah truk melintas ketika sirene tanda kereta akan lewat berbunyi, ataukah sebaliknya, truk sudah melintas sebelum sirene berbunyi.
Selain memeriksa saksi, untuk mengetahui hal di atas, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara dengan mengecek tuas untuk menurunkan palang pintu dan sirene tanda kereta lewat. Polisi juga memeriksa peralatan palang pintu pelintasan kereta.
Truk Pertamina bernomor polisi B 9265 SHE berisikan 24.000 BBM itu tertabrak di pelintasan Pondok Betung oleh KRL tujuan Serpong-Tanah Abang. Akibat kejadian ini, satu gerbong depan KRL terbakar. Tujuh nyawa melayang dalam kecelakaan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.