"Ada 6 sampai 7 jalur yang mengarah ke Bandara Halim Perdanakusuma merupakan lokasi rawan kemacetan," kata Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Mirza Aryadi Soelarso, Kamis (12/12/2013).
Mirza mengatakan, kondisi itu membutuhkan koordinasi dengan berbagai instansi untuk mendapatkan solusi. "(Misalnya) bagaimana mengatasi (kemacetan) akses pada jam sibuk di persimpangan rawan kemacetan," kata dia.
Beberapa titik rawan kemacetan itu antara lain di kawasan Cawang-UKI, simpang Halim mendekati pertigaan Kebon Nanas menuju Halim, kawasan Kalimalang, jalur dari Kecamatan Makassar yang tembus ke Halim, dan jalur antara Pondok Gede menuju persimpangan Taman Mini.
Mirza belum dapat memastikan apakah akan ada pengalihan arus lalu lintas di lokasi yang dinilai rawan macet itu. "Kalau traffic management, kami tunggu dari Dinas Perhubungan. Kaitannya penyempuraan geometrik simpang. Buka-tutup kendaraan, kami masih koordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Polda," kata dia.
Peningkatan volume kendaraan menjadi perhatian lain dari rencana terkait Bandara Halim Perdanakusuma. Kepadatan tersebut akan terukur dari seberapa banyak penumpang dalam setiap penerbangan dan berapa banyak penerbangan yang tiba atau berangkat per jam per hari.
Simulasi sederhana
Bila satu pesawat memuat 150 penumpang, sebut Mirza memberikan contoh, kemudian setiap jam ada dua pesawat yang datang dan terbang, maka akan ada 600 penumpang dalam rentang satu jam itu berada di sekitar bandara.
Lalu, lanjut Mirza, bila tiap 4 penumpang dari jumlah tersebut menumpang satu mobil, maka akan ada 150 kendaraan dalam waktu satu jam itu. "Tapi apakah mobil itu langsung jalan, kan bisa enggak. Mungkin ada yang nunggu di situ, ada acara makan," ujarnya.
Oleh karenanya, pada jam berikutnya, kepadatan pun bisa terdampak dari akumulasi jam sebelumnya. Potensi kemacetan menjadi konsekuensi yang bisa diperkirakan. Mirza mengatakan, kepastian lokasi kemacetan akan terlihat begitu bandara itu beroperasi melayani penerbangan domestik. Setelah lokasi pasti kemacetan diketahui, kata Mirza, evaluasi akan segera dilakukan.
Mengenai masalah parkir di bandara, menurut Mirza, hal itu merupakan kewenangan bandara. "Kalau kami dari Pemda (menangani) bagian luar lalu lintasnya," kata dia. Petugas perhubungan bersama Kepolisian dan Satpol PP akan ditempatkan di kawasan rawan macet, terutama pada jam sibuk pagi dan sore.
Bandara domestik Halim
Bandara Halim Perdanakusuma dijadwalkan melayani 66 penerbangan domestik pada 2014. Dengan asumsi setiap pesawat mengangkut 150 penumpang, diperkirakan akan ada 9.000 orang berlalu lalang di bandara itu per hari.
Penggunaan bandara ini untuk penerbangan domestik merupakan respons atas kepadatan lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta. Sejumlah maskapai yang menyatakan siap memindahkan layanan penerbangan ke Halim antara lain adalah Mandala Air, Sriwijaya Air, Sky Airline, Qatar Air, dan Batik Air.