Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Porsche Tabrak Sepeda Ontel di Jalan Sudirman

Kompas.com - 16/12/2013, 07:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Peristiwa naas yang menimpa Firdaus diceritakan Herry (42), Ketua RT 03 RW 05 Pekojan, Tambora, Jakarta Barat. Kejadian itu berawal ketika Herry bersama Firdaus yang hendak bersepeda menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan untuk melakukan pendaftaran dan mengambil kaus bagi Komunitas Gowes Pekojan Tambora.

Selepas menunaikan shalat subuh dan berkemas, kemudian Herry bertemu Firdaus di terminal yang tidak jauh dari rumahnya, Minggu (15/12/2013) sekitar pukul 05.00. Dia menceritakan, tidak ada tanda-tanda atau firasat apa pun saat Herry berangkat dan mulai menggowes sepedanya bersama Firdaus.

"Janjian di terminal, warung di Jalan Pekojan II yang dijadiin posko sama anggota Komunitas Gowes Pekojan Tambora, dari situ kita langsung berangkat ke Senayan," jelasnya.

Aktivitas seperti biasa disebutkannya berjalan normal seperti agenda funbike yang setiap minggu rutin dilakukannya. Bersama sekitar tujuh orang bikers, Herry pun memulai konvoi singkat menuju kawasan Senayan, yakni melewati Jalan Raya Gajah Mada berputar arah di Jalan Hayam Wuruk dan menuju arah selatan melewati Jalan Merdeka Barat-Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman.

Sepanjang jalan, baik Herry maupun Firdaus bercerita tentang acara funbike yang digelar oleh salah satu perusahaan media di Jakarta pagi itu. Firdaus yang kala itu terlihat sangat antusias mengungkapkan bahwa Herry sangat senang bisa datang lebih dulu ketimbang rekan-rekan komunitasnya yang lain.

"Enggak ada tanda apa-apa, biasa aja, malah Bang Daus (sapaan akrab Firdaus) seneng banget bisa jalan duluan," ungkapnya sedih.

Namun, peristiwa naas akhirnya terjadi. Konvoi tujuh sepeda yang berjalan berbaris tersebut mencapai titik terjadinya kecelakaan, yakni di Jalan Jenderal Sudirman mengarah kawasan Blok M, tepatnya di antara gedung Bank HSBC dan Bank Mayapada, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (15/12/2013) sekitar pukul 06.30.

Herry yang berada paling depan dan memimpin barisan sebelumnya tidak mengetahui adanya kecelakaan yang menimpa Firdaus, sampai akhirnya dia tersadar kalau sepeda jenis mountain bike merek Genio milik Firdaus terlempar dan jatuh tepat di depan pandangannya.

Mengetahui kejadian tersebut, Herry sontak berhenti dan menoleh ke belakang barisan. Seiring dengan teriakan para pesepeda lainnya, dilihatnya Firdaus sudah tergeletak, terjerembab di aspal.

"Saya cuma denger suara, braak..., terus tiba-tiba jatuh sepeda Bang Daus di depan saya. Saya lihat ke belakang, Bang Daus sudah jatuh. Saya belum sadar kalau dia ketabrak, sampai teman saya bilang itu tabrak lari, mobilnya langsung ngebut tancap gas lari," ungkapnya.

Dalam benaknya, Herry tidak berpikir kalau Firdaus menjadi korban tabrak lari. Sebab, jika melihat posisi konvoi yang berada di sisi kiri jalan serta posisi Firdaus yang berada di barisan keempat dari tujuh sepeda dalam konvoi, sangat sulit dimengerti kalau Firdaus dapat menjadi korban.

"Bang Daus ada di posisi keempat, kalau teman yang ada di belakangnya Bang Daus bilang, mobil itu lagi lari kenceng, terus coba nyalip mobil depan lewat kiri, meleset kena Bang Daus. Bukannya berhenti, malah jalan terus," jelasnya marah.

Mengetahui mobil hitam merek Porche bernomor polisi B 27 KYO yang langsung melesat itu tidak terkejar, Herry kemudian memilih mengurungkan niat untuk mengejar.

Namun, teriakan para pesepeda dan pengguna jalan lainnya pun menyadarkannya kalau mobil yang diketahui dikemudikan oleh Steven Christian (25), warga Jalan Tanah Tinggi V No 49 RT 18 RW 05 Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, itu berhasil diberhentikan paksa oleh pengendara jalan lainnya.

"Orang-orang langsung telepon polisi, yang lainnya ngepung mobil itu. Orang yang nyetir pertama enggak mau keluar mobil, tapi sama satpam akhirnya diamanin, sampai akhirnya polisi sama ambulans datang," ceritanya.

Sesuatu yang membuatnya jengkel sekaligus sedih adalah waktu mengetahui dua orang yang berada di dalam mobil sport dua pintu itu dalam keadaan mabuk dan tidak sadarkan diri.

Halaman:
Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com