Kabar menarik pun datang dari Joko Widodo, salah satu tokoh yang digadang-gadang menjadi kontestan pemimpin negara ini. Setiap hari Jumat pada 2014 mendatang, Gubernur DKI Jakarta itu akan melakukan blusukan ke kampung-kampung di Jakarta menggunakan sepeda bersama pejabat tinggi lainnya.
Spekulasi pun muncul. Apakah blusukan ala Jokowi pada tahun politik itu ingin "menyelam sambil minum air"? Sambil bekerja, sambil menangguk popularitas? Apakah lelaki yang akrab disapa Jokowi tersebut tak khawatir dicap sebagai pencitraan?
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu selalu menjawab dengan santai. Di sebuah kedai kopi di Jalan KH Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2013) lalu, seusai bersepeda dengan sejumlah rekannya, Jokowi mengaku tak puas dengan blusukan yang dilakukannya sejak menjadi gubernur.
"Selama ini kan naik mobil. Kalau naik mobil itu kadang-kadang ada persoalan yang terlewat. Kalau naik sepeda kan kelihatan itu masalahnya apa. Bisa mendengar langsung dari warga," ujar Jokowi.
Untuk lebih memuluskan tindak lanjut segala permasalahan di lapangan, Jokowi pun mengajak kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan kepala BUMD untuk bersepeda.
Tak takut dianggap pencitraan
Sebelum mendapatkan respons dari lawan politiknya, Jokowi sudah terlebih dahulu menegaskan bahwa ia tidak peduli dengan serangan yang mungkin muncul. Tudingan pencitraan, misalnya. "Ada yang mau bilang apa saja terserah merekalah," ujar Jokowi.
Sikap masa bodoh Jokowi seolah nyambung dengan curhat dia di sebuah meja makan suatu restoran di Jakarta Barat, beberapa waktu lalu. Kala itu, Jokowi yang seusai blusukan ke empat lokasi sekaligus mengaku banyak orang salah kaprah soal blusukan-nya.
Menurut mantan Wali Kota Surakarta itu, mengecek kondisi lapangan itu merupakan hal yang harus dilakukan berulang kali untuk memastikan apakah yang dikerjakan sesuai dengan perencanaan atau tidak.
"Lee Kuan Yew itu ngecek sampai berkali-kali loh. Dicek sampai sedetail-detailnya. Itu yang perdana menteri. Apalagi saya yang cuma gubernur. Harusnya lebih dari itu dong," cerocos Jokowi.
Anjing menggonggong, kafilah berlalu
Kini Jokowi tancap gas dengan mendesain rute sepeda yang akan dilaluinya. Rute itu dipastikan rahasia, bahkan wali kota pun tak mengetahuinya. Hal itu untuk mencegah "tindakan curang" dengan membersihkan persoalan-persoalan lapangan dengan cara instan sebelum Jokowi datang.
Jokowi memastikan rute yang selalu dimulai dari kantor-kantor wali kota, kelurahan, atau kecamatan itu rampung pekan depan. Jokowi sangat yakin blusukan-nya pada 2014 jauh lebih efektif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.