Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ide Jokowi agar Jakarta Tak Kekurangan Stok Pangan

Kompas.com - 21/12/2013, 17:24 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Harga daging yang tinggi menjadi perhatian Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Dia mempunyai cara untuk mengakali harga daging sehingga bisa turun hanya Rp 50.000 per kilogramnya.

Cara yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah menjalin kerja sama ekonomi dengan pemerintah provinsi lain di Indonesia. Beberapa daerah yang masuk ke dalam daftar yakni Nusa Tenggara Timur, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan. Jokowi mengungkapkan, kerja sama itu dilakukan agar DKI Jakarta dapat mempertahankan stok pangan dalam waktu yang lama.

"Saya pernah ngobrol sama Gubernur NTT. Di sana, padang rumputnya itu sangat luas. Saya berpikir, kenapa enggak kita taruh saja sapi di sana, yang pelihara di sana, nanti kalau sudah besar kita bawa ke Jakarta untuk dipotong dan dijual," ujar Jokowi, saat menjadi pembicara dalam dialog kebangsaan dengan tajuk "Kedaulatan Pangan serta Martabat Bangsa" di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Sabtu (21/12/2013) siang.

Yang selama ini terjadi, peredaran daging sapi di Jakarta adalah sapi impor dari Australia. Hal tersebut, kata Jokowi, disayangkan. Hal ini mengingat Indonesia tidak kekurangan dalam hal bahan pangan.

Jokowi telah berhitung, jika skema kerja sama antardaerah itu dilakukan, harga daging sapi di Jakarta yang saat ini menembus harga Rp 80.000 hingga Rp 100.000 per kilogram dapat turun mencapai Rp 50.000 per kilogramnya. Asalkan, kata Jokowi, pemerintah pusat bisa menjamin lancarnya distribusi.

Sementara di dua wilayah lainnya, yakni Sumatera Selatan serta Sulawesi Selatan, Jokowi menyasar komoditas pertanian, seperti sayur mayur dan beras. Di masa depan, stok sayur mayur dan beras di DKI Jakarta akan didatangkan dari dua daerah tersebut.

"Pasar Induk Beras Cipinang itu stoknya 30.000 ton. Namun, kebutuhan di Jakarta itu 3.000 ton per hari. Berarti kan hanya cukup 10 hari. Ini sangat berbahaya buat warga," ujar Jokowi.

"Hal inilah yang menurut saya, spekulan itu masuk, importir tahu, dimainkan oleh mereka sehingga harga menjadi mahal," ujarnya.

Kendati demikian, Jokowi mengaku kerja sama tak bisa dilakukan dengan cepat karena harus melalui mekanisme. Kini, ia fokus ke pembenahan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengurus pangan, yakni PD Pasar Jaya, PD Dharma Jaya, dan PT Tjipinang Food Station, supaya mampu mengelola kerja sama dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com