Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MTI: 2014, Jakarta Makin Macet, Jokowi Harus Cari Solusinya

Kompas.com - 23/12/2013, 18:38 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah meluluskan proyek pembangunan MRT dan monorel sebagai moda transportasi massal di Ibu Kota. Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyatakan, mulai tahun 2014 akan terjadi peningkatan kemacetan yang signifikan karena merupakan tahun konstruksi pembangunan moda transportasi massal.

Ketua MTI Danang Parikesit meminta agar Pemprov DKI memiliki cara untuk mengatasi kemacetan selama berlangsungnya pengerjaan proyek tersebut. "Harapan kami, pemerintah Jokowi bisa menyampaikan seluasnya kepada masyarakat, kemudian solusinya," kata Danang dalam acara Rapat Pimpinan Nasional 2013 dan Konferensi Pers Transportasi, di Jakarta, Senin (23/12/2013).

Danang mengatakan, pihaknya mendukung beberapa langkah Pemerintah DKI Jakarta untuk mengatasi kemacetan yang terjadi saat ini, seperti kebijakan menghilangkan parkir bahu jalan dan penguraian kemacetan di Pasar Tanah Abang. Sebab, menurutnya, pasar turut menyumbang kemacetan jalan di Jakarta. "Karena pasar paling sulit diatasi kemacetannya," ujar Danang.

Selain itu, ia juga mendukung jika Pemerintah DKI bersedia menerapkan pajak yang tinggi bagi pengguna jalan. Sebab, ada kekhawatiran kebijakan mobil murah dari pemerintah pusat akan meningkatkan volume kendaraan di Jakarta.

Menurut Danang, dari 36.000 produksi mobil murah secara nasional, sebanyak 23-24 persen produk pertamanya akan ada di Jabodetabek. Dari jumlah tersebut, 19 persennya ada di Jakarta. "(Akibat) kebijakan mobil murah tadi, kemacetan di Jakarta akan meningkat 10 persen," ujar Danang.

Padahal, dalam perhitungan pihaknya, kecepatan kendaraan dari selatan menuju utara Jakarta pada pagi, jam sibuk, hanya berkisar 10-12 kilomter per jam. Dengan adanya kebijakan mobil murah ini, tahun depan pihaknya memprediksi kecepatan kendaraan turun di angka 8-10 kilometer per jam. Peningkatan kemacetan juga akan terjadi karena pertumbuhan ekonomi warga Ibu Kota yang cenderung stabil dan tidak mengalami perubahan dari tahun ini. "Daya belanja masyarakat menjadi meningkat sehingga tuntutan mobilitasnya jadi tinggi," ujarnya.

Oleh karena itu, perbaikan sarana transportasi menurutnya menjadi penting pada saat terjadi peningkatan ekonomi warga Ibu Kota. Sebab, untuk mengajak warga menggunakan transportasi umum, menurutnya, itu bergantung pada perbaikan transportasi. "Masyarakat mau bayar tinggi asal layanan sesuai dengan harga yang diberikan. Ini barangkali yang menjadi catatan pemerintah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com