"Para perampok tersebut sengaja menutup kepalanya dengan penutup kepala agar wajahnya tak dapat direkam oleh kamera CCTV bank," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Kamis (26/12/2013).
Para perampok ini juga diperkirakan sebagai pelaku yang meninggalkan tas ransel berisi bom rakitan di warteg Gita, Tangerang, pada Selasa (24/12/2013). Hal itu juga didapatkan berdasarkan pemeriksaan sepuluh orang saksi yang dimintai keterangan.
"Sebanyak 10 orang sudah kita periksa, tiga dari pegawai warteg, tujuh orang petugas Bank BRI," ujarnya.
"Lima perampok masuk ke dalam bank, satu orang menunggu di luar. Akibat peristiwa tersebut, bank mengalami kerugian sebesar Rp 300 juta," katanya lagi.
Terkait dua bom dalam ransel, bom pertama diketahui terbuat dari sebuah pipa paralon berukuran panjang 12 sentimeter dan diameter 5,5 sentimeter. Pada bom tersebut, terdapat paku, baterai, dan kabel yang dililit dengan plakban, sedangkan bom kedua terbuat dari pipa besi berukuran panjang 10 sentimeter dan diameter 4 sentimeter. Pipa tersebut juga dililit dengan plakban, tetapi tidak terdapat paku di dalamnya.
Di dalam kedua pipa tersebut, petugas menemukan bahan peledak jenis black powder. Satu dari dua bom tersebut kemudian diledakkan oleh tim Penjinak Bom unit Gegana Brimob Polda Metro Jaya. Bom yang diledakkan ialah bom yang terbuat dari pipa paralon. Sementara bom yang terbuat dari pipa besi hanya diurai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.