Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan di Halte Raden Inten Tak Terekam CCTV

Kompas.com - 26/12/2013, 21:32 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Insiden penembakan di Halte Raden Inten, Jakarta Timur tidak terekam kamera Circuit Close Television (CCTV) yang terpasang di sana. Hal ini karena kamera pemantau ternyata tidak berfungsi. 

Hal tersebut diketahui saat aparat kepolisian mencoba melihat rekaman gambar untuk mengetahui kronologis penembakan halte oleh pengemudi misterius pada Selasa (24/12/2013) malam pukul 21.45 WIB.

"CCTV sudah dicek dan tidak berfungsi sejak bulan agustus lalu," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto, saat ditemui wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/12/2013).

Rikwanto menuturkan, dari proses penyelidikan, aparat kepolisian tengah memeriksa tiga orang saksi terkait penembakan halte di Raden Inten. Kata Rikwanto, polisi terus menyelidiki motif pengemudi misterius tersebut.

"Olah TKP sudah selesai, namun belum ditemukan benda seperti proyektil. Kami juga terus menelusuri kejadian-kejadian penembakan halte, apakah sama atau tidak," ucap Rikwanto.

Lanjut Rikwanto, nantinya pemasangan CCTV tidak hanya berpusat pada penumpang yang berada di halte transjakarta. Namun, kata Rikwanto, CCTV harus dipasang di sekitar area halte.

"Pemasangan CCTV bukan hanya untuk penumpang, tetapi di sekitar halte, untuk memudahkan pengungkapan kasus-kasus yang terjadi di halte Transjakarta" ucap Rikwanto.

Ia menambahkan, aparat kepolisian segera mengungkap kasus yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

"Mudah-mudahan penyidik bisa mendalami dan mengetahui pelakunya," pungkasnya.

Seperti diberitakan, Halte Tranjakarta Raden Inten menjadi sasaran penembakkan oleh pengemudi misterius pada Selasa (26/12/2013) pukul 21.45 WIB.

Lokasi penembakan berada di bagian bawah yang merupakan tempat menunggu penumpang Transjakarta. Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut karena kondisi halte saat itu sepi. Hanya ada ada petugas yang akan bersiap menutup jam pengoperasian halte tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com