JAKARTA, KOMPAS.com —
Sudah hampir sepekan ini sejumlah pedagang kaki lima mainan anak di Pasar Gembrong kembali memenuhi ruas Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara, Jakarta Timur. Akibatnya, jalan itu kembali macet. Namun, hingga Kamis (26/12), tidak tampak satu pun petugas yang menertibkan PKL dan mengatur lalu lintas di sana.

Pada awal September, PKL Gembrong ditertibkan dan diberikan kios di Pasar Gembrong Cipinang Besar. PKL ditertibkan karena menyebabkan kemacetan di Jalan Basuki Rahmat. Sejak penertiban, arus lalu lintas di Jalan Basuki Rahmat lebih lancar.

Kemarin, lapak-lapak pedagang kembali memenuhi badan jalan. PKL menjual terompet, kembang api, dan petasan. Kemacetan arus lalu lintas semakin ditambah dengan kendaraan pengunjung yang turut parkir di badan jalan. Akibatnya, jalan yang semestinya dapat dilalui tiga lajur kendaraan menjadi tinggal dua lajur.

Bruri (40), salah seorang PKL mainan anak, mengaku, pedagang kembali berjualan di sana hanya untuk memanfaatkan kesempatan menyambut perayaan Tahun Baru 2014. Itu pula sebabnya mainan yang dijual sebatas pernak-pernik perayaan menyambut Tahun Baru.

”Perayaan Tahun Baru kan hanya sekali setahun. Setelah Tahun Baru, kami pun bubar,” katanya.

Kendati mendatangkan keuntungan bagi pedagang, ruas Jalan Basuki Rahmat menjadi kembali macet setiap hari di kedua arah. Panjang kemacetan bisa mencapai 500 meter. Kondisi ini, menurut salah seorang pengendara, Herry (33), cukup mengganggu kelancaran dan kenyamanan berlalu lintas.

”Saya cukup senang saat PKL Gembrong ditertibkan. Arus kendaraan lumayan lancar. Namun, mengapa kembali seperti semula. Saya hanya khawatir, PKL itu akan memenuhi jalan lagi seperti semula,” ujar Herry.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Timur Syahdonan mengatakan, pihaknya tetap akan menertibkan PKL Gembrong untuk mengatasi kemacetan. Hanya saja, saat ini, 800 personel Satpol PP Jakarta Timur sedang bertugas mengamankan 159 gereja di Jakarta Timur hingga 2 Januari.

”Jika ada kesempatan dan tenaga yang cukup, kami akan segera menertibkan PKL Gembrong,” katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Budi Sugiantoro mengaku belum dapat segera menertibkan kendaraan yang parkir di kawasan Gembrong karena sebagian personelnya libur merayakan Natal.

Menurut Budi, penanganan kemacetan di kawasan PKL Gembrong bisa diatasi jika Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta ikut turun tangan mengatasi PKL.

”Hulunya di Dinas UMKM itu semestinya yang bergerak supaya PKL ini tak lagi turun ke jalan. Sementara kami hanya ada di hilir,” ujarnya. (MDN)