"Seluruhnya akan masuk BLU Transjakarta, apalagi Perda untuk transjakarta akan disahkan, jadi dikelola Pemprov DKI semua," ujar Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan Jakarta Syafrin Liputo kepada Kompas.com, Senin (30/12/2013).
Langkah tersebut, lanjut Syafrin, bukan bentuk menganaktirikan sejumlah operator transportasi, mengingat selama ini Pemprov DKI selalu mendorong para operator memperbaiki manajemen sekaligus merevitalisasi armada transportasinya. Langkah ini justru mendorong operator merevitalisasi manajemennya.
"Kelemahan operator transportasi di kita ini mereka enggan mau jadi pionir. Makanya, kita (Pemprov DKI) yang jadi pionir dengan mengadakan bus. Hal itu mendorong mereka ikut," ujar Syafrin.
Saat ini saja, tutur syafrin, dari lima operator bus sedang, dua di antaranya telah berkomitmen merevitalisasi manajemen serta armadanya, yakni Kopaja dan Kopami. Sementara untuk operator bus besar, operator yang telah berkomitmen merevitalisasi adalah Mayasari Bhakti, Sinar Jaya, Bianglala, serta Hiba Utama.
Syafrin menjelaskan, jika operator merevitalisasi manajemen dan armadanya, bus-bus itu akan menggunakan jalur transjakarta. Alhasil, Syafrin yakin pendapatan operator tersebut turut naik.
"Kalau pakai sistem transjakarta, dia pakai jalur, selter, enggak perlu nyetor apa-apa ke transjakarta. Di satu sisi, penumpang yang naik bus itu kan bayarnya lebih mahal dari transjakarta. Nah, pasti mereka ini mendapatkan keuntungan lebih," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.