"Kita akan menindak terhadap pelaku yang menggunakan kendaraan dengan kebut-kebutan sehingga diupayakan minimal kecelakaan," kata Sutarman di Istana Bogor, Selasa.
Berkaca dari kecelakaan di Probolinggo, kata Sutarman, kepolisian berharap masyarakat tidak menggunakan angkutan barang untuk mengangkut orang. "Karena akibatnya bisa fatal," sambung Sutarman.
Kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Raya Tongas, tepatnya di Desa Curah Tulis, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (28/12/2013), menewaskan 18 orang. Hal ini akibat tabrakan antara pikap (bak terbuka) Mitsubishi bernomor polisi B 2625 XCU dan sebuah truk bernomor polisi P 8568 UL. Tabrakan yang cukup keras tersebut membuat puluhan penumpang yang kebanyakan perempuan terlempar dari bak mobil pikap.
Lebih jauh mengenai pengamanan tahun baru, Sutarman mengatakan bahwa pihaknya telah menempatkan 192 lebih personel, termasuk unsur TNI dan pasukan pengamanan masyarakat (PAM) Swakarsa. Seluruh personel yang sudah disiagakan sejak 23 Desember itu ditempatkan di pos-pos pengamanan yang sudah didirikan.
"Penempatan personel kita baik yang berpakaian preman di pos-pos pengamanan dan seluruh kegiatan masyarakat maupun petugas kita yang berpakaian preman dalam bentuk tim yang meng-cover kegiatan masyarakat sehingga saat menemukan tindakan kejahatan langsung bisa melakukan tangkap tangan," tutur Sutarman.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, menurut Sutarman, pihaknya telah mengimbau agar kegiatan perayaan tahun baru tidak dipusatkan pada satu titik, tetapi dibagi ke sejumlah titik sehingga konsentrasi masyarakat terbagi-bagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.