"Orang Jakarta pengen saya kerja memutuskan kebijakan cepat. Daripada ngabisin waktu dua jam di bus, saya sudah buat tiga keputusan di kantor karena datang dari pagi," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (3/1/2014).
Apabila berada di dalam bus, berdesakan, dan terjebak macet, banyak waktunya yang akan tersita. Maka dari itu, ia lebih memilih untuk menggunakan kendaraan dinasnya menuju Balaikota dengan dikawal voorijder dan datang tepat waktu. Dengan itu, banyak kegiatan bermanfaat yang dihasilkan.
Biasanya, Basuki mengawali dan mengisi hari-harinya dengan rapat dan bertemu para pemangku kebijakan. Kegiatannya yang tak pernah kosong, hingga malam hari, juga menjadi bahan pertimbangannya jika beralih ke transportasi massal.
"Enggak ada gunanya melihat saya dua jam naik bus dan macet-macetan. Pak Gubernur juga enggak setuju kalau saya naik bus," ujar Basuki.
Mengenai keluhan PNS DKI yang mengeluhkan lemahnya pengawasan dalam Instruksi Gubernur (Ingub) ini, Basuki akan mengatur sanksi untuk PNS DKI yang tidak mematuhi instruksi tersebut. Saat ini, kata dia, baru uji coba pelaksanaan Ingub.
"Intinya mencontohkan masyarakat pindah dari mobil pribadi untuk naik bus. Nanti semuanya bisa melintas jalur transjakarta," ujar pria yang akrab disapa Ahok tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.