Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemacetan Parah Bayangi Ibu Kota pada 2014

Kompas.com - 03/01/2014, 17:06 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat peningkatan jumlah kendaraan mulai tahun 2012 hingga 2013 sebanyak 9,8 persen. Tahun ini, jumlah kendaraan diprediksi meningkat sehingga kemacetan membayangi Ibu Kota pada 2014 ini.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar R Nurhadi mengatakan, beberapa faktor peningkatan jumlah kendaraan yang diprediksi terjadi tahun ini ialah karena peningkatan kemampuan daya beli masyarakat.

"Dipengaruhi politik, ekonomi, dan kemampuan daya beli masyarakat," kata Nurhadi kepada wartawan, Jumat (3/1/2014).

Jumlah infrastruktur jalan yang sudah tidak sebanding dengan peningkatan volume kendaraan juga menjadi alasan kemacetan di Jakarta.

Pendapat ini dibenarkan oleh Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit. Selain pertumbuhan natural kendaraan karena daya beli masyarakat yang meningkat, kebijakan mobil murah atau low cost car pemerintah pusat ikut berperan serta. Danang mengatakan, dari 36.000 mobil murah yang diproduksi pada 2012, sebanyak 19 persennya dikerjakan di Jakarta.

Belum lagi pembangunan moda transportasi massal MRT dan juga monorel yang dipastikan akan berpengaruh pada kemacetan lalu lintas.

"Jadi, ada tiga sumber itu, dan pertumbuhan kemacetan tahun ini akan meningkat 20 persen," ujar Danang.

Danang memastikan, peningkatan kendaraan ini tidak didukung dengan penambahan infrastruktur jalan. Sebab, pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak menargetkan pembangunan jalan tambahan sebagai solusi mengatasi kemacetan. "Kami pun tidak setuju kalau ada penambahan ruas jalan," ujar Danang.

Sementara terkait keputusan Pemprov DKI untuk menyetujui pembangunan enam ruas tol dalam kota, MTI menyambut positif. Sebab, dua dari enam ruas tol tersebut membantu mengatasi kemacetan untuk wilayah timur dan barat Jakarta.

"Dua ruas tol itu kan untuk membantu lalu lintas angkutan barang juga. Jadi, sambil itu dibangun, juga diperbaiki sarana transportasi lainnya," tutur Danang.

Adapun kemacetan di jalur utara dan selatan Jakarta, sambungnya, nanti akan terbantu bila MRT dan monorel rampung pengerjaannya.

Dari catatan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, jumlah kendaraan di Jakarta dari Januari hingga 21 Desember 2013 sebanyak 16.043.689 unit. Rinciannya sebanyak 11.929.103 unit merupakan sepeda motor, 3.003.499 mobil, 360.022 bus, 617.635 mobil barang, dan 133.430 kendaraan khusus. Jumlah tersebut meningkat 9,8 persen dibanding tahun 2012 yang mencapai 14.618.313 unit. Rinciannya sebanyak 10.825.973 unit merupakan sepeda motor, 2.742.414 mobil, 358.895 mobil penumpang, 561.918 mobil barang, dan 129.113 kendaraan khusus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com