"Kerugian gedung bisa mudah diukur dan dikembalikan dengan asuransi. Namun, (kerugian) buku-buku yang menjadi warisan dan rujukan ilmu pengetahuan ini yang sulit diadakan kembali," kata mantan Dekan FISIP UI Bambang Shergy yang juga Guru Besar Sosiologi FISIP UI, Rabu (8/1/2014).
Bambang mengaku terpukul dengan kebakaran tersebut. Dia mengatakan, ada sekitar 5.000 arsip, termasuk hasil penelitian, yang terdokumentasi sejak era 1950-an, turut hangus dalam kebakaran itu dan hanya menyisakan abu.
Penyesalan yang sama datang dari kalangan pengajar FISIP UI. "Apa gunanya universitas kalau tidak ada bahan dan hasil penelitian," ujar dosen filsafat UI, Taufik Basari. Menurut dia, kebakaran ini layak disebut sebagai tragedi kaum akademisi.
Taufik meminta institusi pendidikan lain untuk mengambil pelajaran dari kebakaran FISIP UI ini dan menelaah ulang sistem keamanan mereka. "Kita telah menemukan satu lubang, berangkat dari sini mari kita perbaiki semuanya," ujar Taufik.
Menurut Komandan Pleton Dinas Pemadam Kebakaran Pasar Minggu Sugiyanto, kebakaran diduga disebabkan oleh percikan api dari hubungan singkat arus listrik pendingin ruangan di ruang arsip Departemen Sosiologi.
Sugiyanto menyayangkan gedung tersebut tak dipersiapkan untuk tahan bencana kebakaran. Para petugas pemadam kebakaran, ujar dia, kesulitan masuk ke dalam gedung karena hanya ada satu akses pintu utama. Belum lagi, kecam dia, teralis terpasang hampir di semua bagian gedung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.