Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Hercules Bukan Terkena Kanker Hati dan TBC

Kompas.com - 09/01/2014, 15:00 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Keterangan kuasa hukum Hercules Rozario Marcal yang menyebut kliennya terkena kanker hati, TBC, dan hepatitis tidak semuanya dibenarkan oleh dokter umum Poliklinik Lapas Cipinang, Kasum Supriyadi. Supriyadi menyebut Hercules menderita penyakit jantung koroner, tifus, vertigo, dan hepatitis B.

Supriyadi menjelaskan, dia tidak memeriksa langsung Hercules, tetapi berdasarkan rekam medisnya. Pada Selasa (7/1/2014) lalu, sekitar pukul 07.00, dia mendapat laporan dari komandan jaga bahwa ada tahanan yang sakit, yakni Hercules. Hercules mengeluh sesak napas dan pusing.

"Setelah saya periksa ternyata tensi darahnya termasuk tinggi, 170," ujar Kasum Supriyadi kepada Majelis Hakim di Ruang Sidang Kusumah Atmadja, Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (9/1/2014).

Supriyadi yang hanya merupakan dokter umum juga hanya bisa memberikan pertolongan pertama berupa tabung oksigen untuk Hercules. Karena minimnya peralatan yang dimiliki oleh poliklinik lapas, Hercules hanya mendapatkan perawatan seadanya.

Supriyadi tidak bisa memeriksa Hercules secara general check up karena keterbatasan peralatan medis di poliklinik tersebut. Ia hanya menggunakan rekam medis Hercules sebelumnya dan mengunakan metode diagnosis.

Adapun rekam medis sebelumnya didapat dari RS Puri Indah, Bekasi, pada tahun 2010 dan RS Gleneagles, Singapura, pada 2009. Hasil rekam medis dari RS Puri Indah pada 2010, Hercules menderita sakit jantung koroner, tifus, dan hepatitis B.

Rekam medis dari RS Gleneagles, Singapura, pada 2010 merupakan general check up. Disebutkan, Hercules memiliki kolesterol yang cukup tinggi, positif hepatitis B. Selain itu, Hercules juga menjalani pemeriksaan rontgen dan CT-scan, yang hasilnya ditemukan sejenis tumor di paru sebelah kanan Hercules.

"Saya menganjurkan dibawa ke RS yang lebih lengkap karena tidak bisa diatasi di lapas," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com