Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kolam" Banjir di Otista Raya Jadi Tempat Bermain

Kompas.com - 13/01/2014, 12:50 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jalan Otista Raya dekat Terminal Kampung Melayu di Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, terputus akibat air banjir yang meluap dari Sungai Ciliwung. Banjir setinggi lebih kurang 80 cm itu menutupi seluruh ruas jalan dan menjadi tempat bermain anak-anak.

Pantauan Kompas.com, anak-anak kecil bermain di sisi jalan yang mengarah ke Kampung Melayu. Sementara itu, jalur di sebelahnya masih digunakan kendaraan untuk melintas. Polisi memberlakukan sistem satu jalur di jalan tersebut.

Tohir (50), warga RT 2 RW 3, Bidara Cina, mengatakan bahwa air mulai naik menutupi jalan sejak subuh pukul 05.00 WIB. Lalu lintas kendaraan akhirnya tidak dapat melintasi jalan itu sehingga dialihkan ke sebelahnya.

"Dari sekitar jam 5 pagi. Naiknya perlahan, sekarang makin naik ini," kata Tohir kepada Kompas.com di lokasi, Senin (13/1/2014).

Momen tersebut kemudian digunakan anak-anak warga sekitar untuk bemain air. Warga banyak berkerumun dan berjaga mengamati anak-anak mereka yang sedang bermain di genangan air. "Dari pagi anak-anak demen mandi air, habis gratis. Anak saya aja mandi di sini. Habis gimana, orang banyak temannya," kata Tohir.

Tempat tinggal Tohir di dalam gang perumahan dekat lokasi tersebut juga terendam banjir hingga setinggi dada. Tohir mengatakan, air genangan itu masih bertambah tinggi. Ia berencana mengungsi ke tempat tinggal saudaranya apabila permukaan air terus meningkat.

Sementara itu, pantauan Kompas.com, polisi berjaga di depan stasiun pengisian bahan bakar umum tidak jauh dari lokasi banjir. Di sana, polisi menutup jalur yang tergenang dan memberlakukan sistem buka-tutup pada satu jalur.

Kendaraan yang melintas dari arah Jalan Dewi Sartika dialihkan di depan SPBU belok kanan menuju Kebon Nanas lewat by pass. Ada juga yang nekat memaksa masuk atau melewati jalur berlawanan, meski harus berhadapan dengan banjir di jalur sebelahnya.

Antrean kendaraan menuju ke Kampung Melayu sudah terjadi mulai dari depan Polsek Jatinegara. Adapun sebaliknya, laju kendaraan bergerak lambat akibat volume yang padat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com