"Karena distribusi beban kapal tidak merata, jadinya tidak seimbang," ujar Kepala Bidang Keselamatan Wilayah Kesyahbandaran Tanjung Priok Purgana, saat dihubungi, Selasa (14/1/2014). Beban yang dia maksudkan adalah terkait pasokan air tawar untuk keperluan para penumpang selama perjalanan.
Purgana mengatakan pasokan air tawar di kapal tersebut lebih banyak di bagian kiri kapal ketimbang di bagian kanan. Dia memastikan pula bahwa kapal itu belum melepas sauh dari Pelabuhan Tanjung Priok. Menurut dia, tali kapal masih terikat ke dermaga.
Sementara itu, Bangka Jaya Line yang mengoperasikan kapal ini berjanji akan mengganti kerugian para penumpang. "Tentu ada ganti rugi. Kalau kendaraan, kami asuransikan," ujar Windy Staf Operasionl Bangka Jaya Line. Namun, dia belum tahu total kerugian dari insiden tersebut.
Sebelumnya diberitakan kapal roro karam di dermaga 107 Pelabuhan Tanjung Priok. Kapal BJL I itu karam sekitar pukul 03.00 WIB, diawali posisi kapal miring dan satu sisi kapal tenggelam. Saat itu kapal sudah siap angkat sauh untuk berlayar menuju Bangka Belitung.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Kapal berbobot 2.555 gross tonnage tersebut mengangkut enam kendaraan besar, 22 kendaraan berukuran sedang, 13 kendaraan kecil, dan 2 sepeda motor. Di atas kapal ada 26 sopir truk, 23 awak kapal, 20 penumpang, dan 16 kernet truk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.