"Untuk para warga agar selalu menyiapkan alat seperti sepatu boot agar saat banjir aman, tidak ada luka seperti paku dan penyakit. Mereka (warga) juga harus menyiapkan life jacket atau siapkan ban pelampung. Sebenarnya yang paling penting, diharapkan mereka sadar dan mau mengungsi," kata Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional Brigjen TNI Tatang Zainuddin ketika meninjau korban banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Selasa (14/1/2014) malam.
Tatang mengatakan, ketika air mulai menggenangi sejumlah wilayah di Jakarta, pihaknya bersama TNI, Tagana, polisi, dan Palang Merah Indonesia (PMI) langsung melakukan tindakan penyelamatan terhadap warga.
Tatang mengungkapkan, sejumlah warga masih enggan dievakuasi. Padahal, menurut perkiraan cuaca, hujan dengan intensitas tinggi akan terus mengguyur Jakarta dalam beberapa hari ke depan.
"Ya, mungkin mereka takut barang-barangnya hilang dan mereka juga mengatakan hal (banjir) yang biasa," tambah dia.
Walaupun begitu, pihaknya mengkhawatirkan jika hujan terus turun, maka ketinggian air berpotensi terus bertambah. Dan, bagi warga yang masih memilih bertahan akan semakin sulit untuk dievakuasi dari rumahnya.
Hingga pukul 06.00, Rabu (15/1/2014) ini, kondisi pintu air dalam kondisi siaga. Berikut data ketinggiannya:
1. Katulampa 50 cm/MT (siaga 4)
2. Pesanggrahan 80 cm/M (siaga 4)
3. Angke Hulu 170 cm/M (siaga 3)
4. Cipinang Hulu 85 cm/M (siaga 4)
5. Sunter Hulu 60 cm/M (siaga 4)
6. Pulogadung 370 cm/M (siaga 4)
7. Depok 150 cm/G (siaga 4)
8. Manggarai 760 cm/H (siaga 3)
9. Karet 460 cm/H (siaga 3)
10. Waduk Pluit 160 cm/G
11. Pasar Ikan 174 cm/M (siaga 3)
12. Krukut Hulu 60 cm/M (siaga 4)