Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genangan Surut, Polda Metro Tetap Siaga Banjir

Kompas.com - 16/01/2014, 15:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Walaupun dari pantauan kepolisian banjir dan genangan air sudah surut, Polda Metro Jaya tetap meminta anggotanya untuk siaga banjir. Saat ini, hanya satu jalan yang dipantau masih banjir.

"Alhamdulilah, genangan sudah banyak yang surut. Sampai pukul 11.00 ini, hanya beberapa jalan umum yang terpantau masih banjir atau tergenang, salah satunya Jalan Puri Kembangan arah Ciledug setinggi 30 sentimeter (cm),” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Kamis (16/1/2014) siang.

Sementara itu, kawasan perumahan yang masih tergenang, lanjut Rikwanto, adalah Perumahan Ciledug Indah dengan ketinggian 30 cm dan Kampung Pulo, Jakarta Timur, juga dengan kedalaman 30 cm.

Ia menambahkan, walaupun banjir dan genangan sudah surut, 1.500 anggota Polda Metro Jaya tetap disiagakan untuk menghadapi banjir. Mereka disiagakan sampai pemerintah daerah atau instansi terkait memastikan musim hujan dan ancaman banjir berlalu.

”Pokoknya sampai benar-benar tidak ada lagi ancaman banjir. Jadi, bukan hanya sepanjang Januari ini,” katanya.

Pemantauan Kompas, genangan air di sejumlah wilayah siang ini sudah surut atau bahkan kering. Di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, misalnya, tidak ada lagi genangan.

Berdasarkan data dari posko banjir yang dikelola kelurahan di halaman Masjid Al-Islam, hingga pukul 08.00 tidak ada genangan air di tujuh RW. Semua lokasi dilaporkan kering. Hanya terdapat 18 pengungsi di Masjid Al-Islam RS Pelni.

Ini terjadi karena permukaan air di Kanal Barat sudah turun meski kemarin sore sempat turun hujan.

Permukiman padat Petamburan memang berada di sisi barat Kanal Barat. Air dari permukiman selama ini dibuang ke kanal buatan Belanda yang terentang dari Pintu Air Manggarai hingga Pluit di Jakarta Utara itu. Kawasan ini akan tergenang jika permukaan air di Kanal Barat naik melebihi ketinggian di permukiman.

”Kami terus memantau informasi dari BPBD dan BMKG. Kami siap sewaktu-waktu mendapat instruksi, misalnya membuka dapur umum,” ujar Beny Suryadilaga Koordinator Tagana Jakarta Pusat, di posko.

Dari Tangerang diperoleh informasi, Perumahan Ciledug Indah kembali terendam banjir setelah banjir sempat surut beberapa hari. ”Air kembali naik ke permukaan dan menggenangi perumahan,” kata Ketua Tagana Kota Tangerang Iksan Bhakti.

Air kembali menggenang pukul 04.00. Ketinggiannya mencapai 30-40 cm. Sejumlah petugas dan relawan pun telah disiagakan di lokasi sejak kemarin, termasuk peralatan dan pasokan makanan serta obat-obatan. ”Petugas sudah siaga,” ungkapnya.

Sejumlah jalan di Kota Tangerang juga kembali terendam banjir dengan ketinggian mencapai 50 cm dan menyebabkan lalu lintas macet.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Tagana Kota Tangerang pukul 10.30, Jalan KH Ahmad Dahlan di depan kompleks Griya Permata Petir, Cipondoh, terendam air setinggi 30 cm. Jalan KH Hasyim Ashari di depan Perumahan Ciledug Indah terendam dengan ketinggian 30-50 cm.

Solusi sementaraBerkaitan dengan banjir dan curah hujan yang diperkirakan masih akan tinggi hingga pertengahan Februari, Pemerintah Provinsi DKI bersama pemerintah pusat sudah melakukan rekayasa cuaca. Caranya dengan mempercepat jatuhnya hujan sebelum sampai di Jakarta dan sekitarnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com