Pristono mengatakan, pendekatan tanpa unsur paksaan tersebut dilakukan agar tidak terjadi reaksi atau penolakan keras dalam pengosongan terminal itu. "Kami harapkan pengosongan Terminal Lebak Bulus secara fisik dapat direalisasikan dalam waktu satu minggu ke depan," ujar Pristono.
Menurut Pristono, pendekatan itu antara lain dilakukan dengan cara merelokasi pedagang ke pasar di sekitar Terminal Lebak Bulus. Dishub DKI masih membahas pemindahan para penjual tiket yang tidak berhubungan dengan perusahaan otobus.
Sampai saat ini, langkah pendekatan tersebut telah berhasil memindahkan banyak perusahaan otobus ke terminal bus antarkota dan antarprovinsi (AKAP) yang sudah ditentukan, antara lain Pulogadung, Kampung Rambutan dan Kalideres. "Pada awalnya, jumlah PO bus AKAP di Terminal Lebak Bulus mencapai 135. Namun, sekarang hanya menyisakan 15 PO saja yang masih bertahan," kata Pristono.
Pristono mengimbau perusahaan bus yang masih bertahan di Terminal Lebak Bulus untuk segera pindah. Jika tidak, maka perusahaan tersebut akan dikenai tindakan hukum. Bus-bus milik perusahaan yang membangkang itu akan dikandangkan.
Pengosongan Terminal Bus AKAP Lebak Bulus ini dilakukan untuk mendukung pembangunan proyek mass rapid transit (MRT). Terminal itu akan dijadikan sebagai dipo atau tempat penyimpanan rangkaian MRT.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.