Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Jelas Kapan APBD DKI Jakarta Disahkan

Kompas.com - 18/01/2014, 12:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI belum dapat memastikan kapan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2014 akan disahkan. Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan mengaku sedianya pengesahan APBD DKI dilaksanakan pada (15/1/2014) lalu. Namun, bisa saja APBD baru dapat disahkan Februari mendatang.

"RAPBD DKI ini bisa juga disahkan pada Februari mendatang," kata Ferrial, kepada wartawan, di Jakarta (18/1/2014).

Awalnya, APBD DKI 2014 akan disahkan 30 November 2013. Namun, pengesahan diundur 27 Desember 2013. Jadwal kembali diundur menjadi pekan kedua bulan Januari 2014. Anggota Komisi B DPRD DKI beberapa waktu lalu menyebutkan pengesahan APBD akan dilakukan pada Jumat (17/1/2014). Namun, lagi-lagi tak ada paripurna sepanjang hari kemarin.

Pengesahan ini terus menerus molor karena pihak eksekutif, lanjutnya, berulang kali menambahkan usulan nilai RAPBD DKI 2014. Dari awalnya hanya Rp 67 triliun, kemudian meningkat menjadi Rp 69,5 triliun. Menjelang penetapan, nilai RAPBD dinaikkan kembali menjadi Rp 72 triliun.

"Ya kita lihat saja. Mudah-mudahan bisa tercapai targetnya," kata Ferrial.

Politisi Partai Demokrat itu mengatakan, selama APBD DKI belum ditetapkan, Pemprov DKI Jakarta dapat menggunakan APBD DKI 2013 sebagai acuan anggaran dasarnya.

Berbeda halnya dengan Ferrial yang mengatakan kalau pengesahan baru akan dilakukan pada Februari mendatang, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Priya Ramadhani menegaskan seluruh pembahasan APBD telah usai. Pada Jumat (17/1/2014) kemarin, kata dia, Badan Musyawarah (Bamus) DPRD telah menggelar rapat untuk menentukan Rapat Paripurna pengesahan APBD DKI Jakarta 2014.

"Tinggal diketok saja. Insya Allah Senin, (20/1/2014) DPRD rapat paripurna pengesahan APBD 2014," ujar Priya.

Ia berharap tidak ada lagi penundaan pengesahaan APBD 2014. Sebab, penggunaan anggaran sudah mendesak dan dibutuhkan. Sebab, jika telat, dapat berpengaruh pada pembangunan di Jakarta dan penanganan banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com