"Untuk titik paling tinggi banjirnya itu di Kelapa Gading, terutama di Jalan Boulevard Barat. Kalau tempat lain (di Jakarta Utara) tersebar," ujar Wagiman saat dihubungi, Minggu (19/1/2014).
Menurut Wagiman, pihaknya telah mengupayakan membuang air banjir ke laut. Namun, hujan tiap malam membuat usaha tersebut sia-sia. Terlebih, salah satu penyebab banjir di wilayah Kelapa Gading tak kunjung surut juga karena penolakan oleh warga di perumahan TNI AL Kelapa Gading untuk mengalirkan air genangan dan banjir tersebut ke Waduk Kodamar yang berada di belakang perumahan mereka.
Adapun untuk wilayah Jakarta Utara terdapat 32 pompa yang difungsikan. Semua pompa tersebut dinyalakan secara bergantian. “Misalnya 3 nyala, 1 istirahat. Kalau nyala semua, takut nggak kuat," jelasnya.
Ia menambahkan untuk ketinggian air di wilayah Kelapa Gading setinggi 80 centimeter, Jalan Yos Sudarso setinggi 60 centimeter, Kapuk Muara 60 centimeter, Koja 40 centimeter, Pademangan 40 centimeter, Muara Baru 60 centimeter, dan Gunung Sahari 40 centimeter.
Berdasarkan prediksi BMKG, curah hujan masih berpeluang turun dengan intensitas sedang hingga lebat sampai Senin (20/1/2014) terutama pada malam hari. Selasa-Rabu (21-22/1), hujan akan berkurang, tetapi hari kemudian akan meningkat lagi.
Puncak hujan diperkirakan berlangsung hingga awal Februari 2014 nanti. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.