Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Banjir, Pengusaha Rugi Puluhan Miliar Per Hari

Kompas.com - 20/01/2014, 07:31 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Banjir yang melanda beberapa wilayah di Jakarta menyebabkan kerugian hingga puluhan miliar rupiah. Sejumlah pusat aktivitas perekonomian berhenti total karena terendam banjir. Tak hanya itu, akses menuju ke pusat perekonomian itu juga banyak yang terputus lantaran banjir.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, sejumlah pusat perekonomian yang mengalami kerugian antara lain Mangga Dua, Kelapa Gading, Pasar Pagi, ITC dan WTC Mangga Dua Square Mall, serta Mall Mangga Dua dan Harco Mangga Dua.

"Perkiraan jumlah pedagang mencapai 20.000 toko dengan omzet rata-rata Rp 5 juta per kios. Maka, kerugian mencapai Rp 50 miliar per hari," ujar Sarman, Minggu (19/1/2014).

Di kawasan pusat perbelanjaan Kelapa Gading, Jakarta Utara, kerugian ditaksir mencapai Rp 40 miliar setiap harinya. Ratusan toko, perkantoran, mal, bahkan beberapa kantor cabang bank mengalihkan pelayanan nasabahnya ke bank lain yang terdekat.

Di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, juga bernasib sama. Omzet pedagang di kawasan tersebut diperkirakan turun hingga 60 persen akibat akses ke Tanah Abang banyak yang terputus. Kondisi lalu lintas Jakarta di mana banyak yang terendam juga menyebabkan psikologis konsumen untuk membeli menjadi turun.

Di kawasan industri Pulogadung, lanjut Sarman, juga sempat dilanda banjir di beberapa titiknya dengan ketinggian mencapai 50 sentimeter. Namun, hingga saat ini belum ada laporan kerugian dari 300 pabrik yang ada di kawasan itu akibat banjir.

Hal tersebut juga terjadi di Kawasan Berikat Nusantara (KBN), khususnya di bidang industri padat karya, semisal garmen dan tekstil. Sisi transportasi pun mengalami kerugian besar akibat banjir. Di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, banjir mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas yang sangat parah. Akibatnya, waktu tempuh kendaraan pengangkut barang menjadi lama. Alhasil, uang operasional para sopir truk tersebut pun membengkak. Kerugian di sektor itu, kata Sarman, ditaksir Rp 9 miliar.

"Dampak banjir tahun 2014 ini memang belum separah tahun lalu karena tahun lalu banjir menggenangi jantung Ibu Kota, bahkan Istana Negara dan kantor Gubernur juga terendam," lanjutnya.

Sarman mengatakan, pengusaha sangat mendorong upaya dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam melaksanakan program penanggulangan banjir di Ibu Kota. Misalnya, dengan normalisasi waduk, sungai, saluran mikro, pembuatan sodetan, pembuatan waduk, hingga rekayasa cuaca. Menurutnya, pembangunan itu adalah investasi ekonomi untuk masa yang akan datang.

"Pemprov DKI diharapkan mempercepat langkah antisipatif menghapi banjir yang akan datang setiap tahun, apalagi dengan cuaca ekstrem akhir-akhir ini yang kadang bisa meleset dari perkiraan," lanjut Sarman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com