JAKARTA, KOMPAS.com — Selter bus transjakarta di Jembatan Baru, Jakarta Barat, beralih fungsi menjadi tempat pengungsian korban banjir. Kepala Humas Unit Pengelola (UP) Transjakarta Sri Ulina Pinem mengatakan, warga yang mengungsi di selter itu merupakan warga sekitar Jembatan Baru.
"Sejak Sabtu malam mereka sudah mengungsi karena tidak punya tempat berteduh," kata Ulina kepada Kompas.com, Jakarta, Senin (20/1/2014).
Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, selter bus transjakarta kerap menjadi tempat pengungsian korban banjir. Para pengungsi, kata Ulina, tetap menjaga fasilitas yang ada di halte. Selain itu, UP Transjakarta tetap menempatkan petugas seperti hari-hari biasa meskipun halte telah beralih fungsi. UP Transjakarta juga memberikan bantuan kepada para pengungsi berupa nasi bungkus.
"Sebenarnya mereka (pengungsi) diharapkan untuk pindah. Tapi, karena belum ada lokasi pengungsian dan banjir belum surut, ya kita kasih izin," kata Ulina.
Jika banjir sudah surut, warga diminta segera kembali ke rumah masing-masing agar selter transjakarta dapat digunakan kembali untuk melayani penumpang. Untuk sementara, jalur Koridor III (Kalideres-Harmoni) itu dialihkan melalui Tol Tomang. Rute yang dilewati dari Kalideres-Rawa Buaya-via Tol Tomang-Tomang Mandala-Petojo-Harmoni-Pecenongan-Pasar Baru. Untuk arah sebaliknya rute yang dilewati dari Pasar Baru-Juanda-Pecenongan-Petojo-Tomang Mandala-Tol Tomang-Rawa Buaya-Kalideres.
Di koridor tersebut, beberapa jalur terpantau masih tergenang. Di depan kantor Dinas Pendapatan Daerah, jalan tergenang sekitar 40-50 cm. Adapun di Jembatan Gantung tergenang sekitar 20-30 cm, genangan di Taman Kota sedalam 50-60 cm, dan Grogol tergenang sedalam 50-60 cm.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.