Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun mengakui masih banyaknya jalan berlubang di Jakarta. "Makanya, ini memang permasalahan baru yang muncul, ya jalan rusak," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (24/1/2014).
Ia mengakui permasalahan jalan rusak sulit untuk diatasi sejak dulu. Namun, setelah adanya perjanjian kerja sama pembelian barang melalui e-catalog oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), permasalahan itu menemukan titik terang. Semua peralatan yang mendukung upaya perwujudan zero hole di Ibu Kota akan dibeli melalui e-catalog. Seperti hotmix, mesin, aspal, maupun beton.
Melalui penggunaan e-catalog, DKI tak perlu lagi memusingkan permasalahan lelang tender perusahaan mana yang akan menambal sulam jalan tersebut. Selama ini, kata Basuki, Dinas PU terkendala permasalahan lelang tender. Kini, semuanya ditangani oleh LKPP dan yang melakukan perbaikan adalah Dinas PU DKI. Sementara pekerjaan secara menyeluruh perbaikan jalan menunggu musim penghujan selesai terlebih dahulu.
"Ini kita kejar-kejaran sama hujan. Kami upayakan jalan ini tidak sampai memakan korban," kata Basuki.
Berdasarkan data Dinas PU DKI Jakarta pada Kamis (16/1/2014) lalu, jumlah jalan rusak telah mencapai 1.818 titik. Rinciannya, 1.666 titik milik Pemprov DKI dan 152 sisanya merupakan jalan nasional atau kewenangan pemerintah pusat.
Untuk jalan provinsi, tingkat kerusakan ringan sebanyak 894 titik, rusak berat 346 titik, dan berlubang 211 titik. Jalan rusak di Jakarta Timur sebanyak 596 titik, Jakarta Selatan terdapat 375 titik, Jakarta Barat 361 titik, dan Jakarta Pusat 199 titik, dan Jakarta Utara 135 titik.
Lokasi jalan rusak itu di antaranya di beberapa ruas Jalan Gatot Subroto, Jalan S Parman, sepanjang Jalan Rasuna Said, Jalan Panjang Permata Hijau, Jalan Satrio, Jalan Pejompongan, dan Jakarta Selatan. Tidak hanya itu, di Jalan Veteran dekat Sekretariat Negara, Jalan Sudirman, dan Jalan Kebon Sirih juga tampak banyak yang berlubang dan rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.