Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Tiap Hari, Bocah Ini Alami Kekerasan Seksual oleh Paman dan Pakdenya

Kompas.com - 24/01/2014, 15:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang bocah perempuan berinisial Z (7) diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh dua pamannya OM (47) dan N (27). Ironisnya, kejadian itu dilakukan hampir setiap hari selama satu tahun.

DM (39), ibu korban menyebutkan, putrinya diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh OM dan N selama setahun. Itu terjadi ketika Z tinggal di rumah neneknya di Cipayung, Jakarta Timur. Menurut DM, sejak Juni 2012 lalu, Z tinggal di rumah orangtua setelah ia bercerai dengan suaminya.

DM yang merupakan anak keempat dari lima bersaudara merasa rumah yang juga dihuni kakak-kakak dan adiknya itu masih mampu menampung dirinya dan Z.

"Jadi saya dan anak saya tinggal di sana bersama kakak-kakak dan adik saya juga," kata DM kepada wartawan saat mendatangi Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Pasar Rebo Jakarta Timur, Kamis (23/1/2014).

Karena sibuk bekerja, DM tidak pernah mengetahui jika anaknya menjadi korban kekerasan seksual oleh kakak dan adiknya itu. "Z juga enggak cerita ke saya karena enggak dibolehin sama budenya," ujarnya.

Namun, DM mulai mengetahui anaknya mengalami kekerasan seksual dari sikap Z yang sering memegang kemaluannya pada September 2013. Ketika ditanya oleh DM, Z mengungkapkan perbuatan kedua kerabatnya tersebut.

Berdasarkan pengakuan bocah tersebut, kedua pamannya mengancam akan menyiksa Z jika ia menolak permintaan perbuatan asusila tersebut. Peristiwa ini terus berulang hampir setiap hari hingga September 2013. "Dia takut, jadi diikutin. Katanya hampir setiap hari selama 2012 sampai 2013 itu," kata DM.

Mengetahui peristiwa yang menimpa anaknya, DM kemudian melapor kepada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Timur. Visum pun dilakukan pada 30 September 2013. DM terkejut ketika hasil visum di RS Polri Kramat Jati menunjukkan adanya luka robek pada kemaluan Z.

Keyakinan DM bahwa putrinya menjadi korban kekerasan seksual oleh kakak dan adiknya semakin kuat. Menurut DM, kakaknya OM pernah memerkosa pembantunya yang berusia 13 tahun.

"Waktu anak saya cerita, saya langsung yakin karena memang dia pernah melakukan itu kepada pembantu. Saya mau ini diproses secara hukum," kata DM. (Wahyu Aji/Gusti Sawabi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com