Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Pahami Kekhawatiran Tangerang soal Sodetan Cisadane

Kompas.com - 24/01/2014, 17:54 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memahami kekhawatiran Pemerintah Kota dan Kabupaten Tangerang serta Provinsi Banten terhadap rencana sodetan Sungai Ciliwung dan Cisadane. Menurut dia, alasan yang dikemukakan pemerintah setempat masuk akal dan logis.

"Kalau lihat kondisi sekarang, wajar kalau mereka menentang karena Cisadane juga belum dinormalisasi," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (24/1/2014).

Ia menyebutkan, apabila pemerintah pusat akan membuat sodetan Ciliwung-Cisadane, Sungai Cisadane harus dinormalisasi terlebih dahulu. Normalisasi ini membutuhkan waktu tidak sebentar.

Basuki mengatakan, sebagai langkah alternatif, Pemerintah Provinsi DKI harus memprioritaskan pembangunan gorong-gorong dari Casablanca ke Kanal Banjir Timur (KBT). Pemprov DKI juga harus menambah waduk di Jakarta untuk menampung air hujan serta membangun dua waduk di Ciawi dan Sukamahi.

Waduk yang akan dibangun di Jakarta berada di Cakung, Cilincing, Sungai Tunjungan, Cengkareng, dan Pantai Indah Kapuk (PIK). Di Sungai Tunjungan dekat tol, akan dibangun waduk seluas 90 hektar. Di Cengkareng, akan dibebaskan lahan untuk dibangun waduk seluas 120 hektar. Adapun waduk di Cakung dan Cilincing memiliki luas 20-50 hektar serta 30 hektar pembangunan waduk di PIK.

"Waduk Pluit dan Sunter akan diperbaiki. Kita yakin akan punya banyak waduk tahun ini," kata Basuki.

Di samping itu, para pengembang yang melakukan reklamasi pantai juga diminta menjalankan kewajiban membuat pulau di atas lahan yang direklamasi. Pemprov DKI juga akan membuat waduk di kawasan Halim Perdanakusuma dan Bumi Perkemahan Cibubur. Pembangunan dua waduk itu merupakan permintaan wilayah sana, dan DKI hanya mengirimkan alat keruk atau dredger. "Termasuk pemasangan Waduk Melati, kita pasang CCTV, biar hujan enggak banjir lagi karena pompanya dijaga. Kalau sudah penuh langsung pompa, jadi Thamrin-Sudirman kering," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com