JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Perhubungan DKI Jakarta tengah merancang tiket terintegrasi atau single ticket untuk transjakarta, angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB), bus sedang, dan kereta rel listrik (KRL). Hal itu dilakukan untuk mempermudah akses penumpang.
"Akan kita koneksikan semuanya. Kita siapkan dari Dishub DKI," kata Jokowi seusai meresmikan pengoperasian 10 bus baru APTB di Selter Slipi-Petamburan, Jumat (24/1/2014).
Meski demikian, Jokowi belum dapat memastikan kapan sistem tiket terintegrasi tersebut dilaksanakan. Menurut Jokowi, penerapan sistem ini tidak akan sulit. Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan PT KAI telah mengomunikasikan ide tersebut.
"Tunggu saja nanti. Ini sedang dirancang bersama PT KAI. Tapi ini kan bukan hal yang sulit. Jadi saya rasa pasti bisa," kata Jokowi.
Penyatuan tiket antara transjakarta, APTB, bus sedang, dan KRL dilakukan untuk memberi kenyamanan kepada penumpang. Dengan satu tiket itu, penumpang tidak perlu repot-repot mengeluarkan tiket yang berbeda untuk setiap sarana transportasi tersebut. Tiket terintegrasi juga dapat diartikan sebagai terintegrasinya moda transportasi tersebut.
Tiket terintegrasi yang akan diterapkan di semua fasilitas transportasi massal di Jakarta berupa electronic money (E-money). Kartu yang mirip dengan KTP tersebut dikeluarkan oleh sejumlah bank. Nantinya, E-money itu akan dikeluarkan oleh satu instansi saja agar pengelolaannya mudah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.