Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Sodetan, Jokowi Mengaku Tidak "Ngotot"

Kompas.com - 25/01/2014, 19:10 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana pembangunan sodetan Ciliwung-Cisadane sepanjang 1,9 kilometer sebenarnya bagian dari rencana Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU), termasuk pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi.

Oleh karenanya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan bahwa bukan dia yang akan memutuskan perencanaan tersebut. Pria yang akrab disapa Jokowi itu menegaskan bahwa dia tidak pernah memaksakan pembuatan sodetan tersebut.

"Yang ngotot siapa, kita nggak ngotot. Kita itu menanyakan ke Kementerian PU, dulu ada rencana Waduk Ciawi, Sukamahi. Ada juga rencana sodetan dari Ciliwung ke Cisadane. (Itu yang) kita tanyakan sehingga kita rapatkan pada saat itu," kata Jokowi di Inspektorat Kota Tangerang, Sabtu (25/1/2014).

Menurut Jokowi, rapat tersebut akhirnya memutuskan untuk melakukan pengerjaan waduk tersebut, dimulai pada tahun ini. Adapun keputusan atas pengerjaan sodetan merupakan kewenangan Kementerian PU.

Jokowi mengatakan, Pemprov DKI Jakarta hanya membuka rencana-rencana yang sudah ada, baik itu di birokrasi, maupun di Kementerian PU.

"Bukan tiba-tiba, ya saya mesti buka-buka rencana-rencana semuanya dong. Baik yang ada di DKI maupun di Kementerian PU. Dan yang sudah diputuskan, karena nggak ada masalah, waduknya (Ciawi Sukamahi) yang akan kita mulai tahun ini," ujar Jokowi.

Upaya itu dilakukan Jokowi agar solusi masalah banjir dapat dicari. Dengan membuka rencana yang ada, Jokowi berharap dapat mencari cara mengatasi banjir sampai pada akar permasalahan.

"Kita inginnya itu menyelesaikan akar masalahnya. Bukan tiap tahun kita bagi-bagi sembako, tiap tahun di rumah-rumah bagi-bagi sembako. Nggak menyelesaikan masalah itu. Akar masalahnya yang (harus) diselesaikan. Itu aja," tutur Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com