Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Foto: Aksi "Blusukan" Jokowi Saat Banjir Landa Ibu Kota

Kompas.com - 27/01/2014, 07:26 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bulan Januari 2014 mungkin jadi bulan yang paling melelahkan bagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, yang lebih dari setahun ini memimpin Ibu Kota. Bagaimana tidak, musim hujan menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Jokowi pun harus bekerja lebih keras.

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), musim hujan di Jakarta mengakibatkan 34 kecamatan, 100 kelurahan, 444 RW, 1.227 RT, dengan 38.672 kepala keluarga atau 134.662 jiwa, menjadi korban banjir. Dari jumlah tersebut, 62.819 jiwa terpaksa mengungsi di 253 titik.

Adapun korban banjir yang meninggal dunia berjumlah 23 orang.

Jika Jokowi pada hari-hari biasa hanya blusukan ke satu atau dua lokasi, maka kali ini ia bisa mengunjungi empat atau bahkan lima lokasi dalam satu hari. Berbekal jamu racikan sendiri, yakni air rebusan temulawak dicampur kacang hijau dan sedikit gula jawa, minuman itu menjadi suplemen bagi Jokowi. Tak heran, ia tetap terlihat gesit meninjau tanggul jebol, memantau banjir di permukiman kumuh, menerjang banjir dengan perahu demi mendistribusikan bantuan, memantau ketinggian air sungai, hingga menyapa warga.

Berikut ini sejumlah aksi blusukan Jokowi yang terekam kamera Kompas.com dalam dua minggu terakhir:

1. Pada Senin (13/1/2014) siang, Jokowi mengawali blusukan musim hujan dengan mengunjungi Pintu Air Jembatan Merah, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Di sana, Jokowi kali pertama memutuskan membuka lebar-lebar Pintu Air Manggarai yang tersambung dengan Kanal Banjir Barat (KBB) serta bermuara ke Waduk Pluit.

Sementara itu, pintu air yang mengarah ke obyek vital dan sekitarnya akan tetap ditutup agar Istana Negara tidak kebanjiran.

"Iya, supaya tidak banjir ke Istana. Kita larikan ke Pluit semuanya supaya merata," ujarnya.

KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO Gubernur Jakarta Joko Widodo mengawali blusukan di musim penghujan dengan meninjau Pintu Air Jembatan Merah, Senin (13/1/2014).

Namun, keputusan tersebut rupanya tidak bertahan lama. Debit air dari hulu yang tinggi membuat Jokowi memutuskan membuka sedikit demi sedikit Pintu Air Manggarai yang aliran airnya mengarah ke Istana Negara. Walau demikian, hal tersebut tidak membuat Istana kebanjiran seperti pada musim hujan pada Januari 2013 silam.

2. Masih pada hari yang sama, siang harinya Jokowi meninjau rumah pompa di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Keberadaan rumah pompa itu sangatlah penting sebagai pintu terakhir air dari hulu sebelum disedot dan dibuang ke laut. Kedatangan Jokowi ke rumah pompa adalah aksi pertamanya setelah memastikan mengeluarkan status siaga banjir DKI Jakarta.

Status itu menjadi panduan semua kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam melaksanakan skenario penanggulangan banjir pada sektor masing-masing.

KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO Gubernur Jakarta Joko Widodo meninjau rumah pompa Pluit, Penjaringan , Jakarta Utara, Senin (13/1/2014).
"Siang ini kami tetapkan, siaga banjir. Siaga loh ya, bukan darurat banjir," ujarnya, sebelum pergi ke rumah pompa itu.

3. Pada Selasa (14/1/2014), Jokowi meninjau jalan ambles di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Jalan milik Kementerian Pekerjaan Umum itu ambles karena gorong-gorong di bawahnya runtuh sebesar 50 sentimeter. Akibatnya, jalan pun terputus. Di tempat ini juga Jokowi seakan memantik hubungan dengan Kementerian Pekerjaan Umum.

Jokowi mengatakan bahwa meski jalan itu milik pemerintah pusat, Pemprov DKI yang akan memperbaikinya.

"Ini sebenarnya (di bawah wewenangnya) Kemen PU, tapi kita ini pingin masalahnya cepat selesai," ujar Jokowi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com