TANGERANG, KOMPAS.com — Upaya penyelundupan narkotika melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, terus terjadi. Dalam dua pekan terakhir di awal tahun ini, petugas bea dan cukai bersama polres khusus bandara menggagalkan empat kasus upaya penyelundupan dengan barang bukti 6,154 kilogram sabu.

Tiga kasus melibatkan tiga tersangka lelaki warga negara Malaysia serta seorang perempuan warga Thailand dan seorang perempuan warga Indonesia. Kelima tersangka adalah anak muda berusia 19 sampai 24 tahun.

”Jaringan narkotika internasional ini selalu mengubah modus agar narkotika ini bisa masuk ke Indonesia. Jika tahun-tahun sebelumnya mereka menggunakan kaum ibu, tenaga kerja Indonesia, dan orangtua, kali ini mereka menggunakan anak muda berusia 18-24 tahun untuk jadi kurir. Sebelumnya, perempuan dimanfaatkan sebagai kurir,” kata Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta Okto Irianto, Rabu (29/1).

Okto menduga penggunaan jasa anak muda sebagai kurir karena mereka lebih tangguh, berani, dan lebih nekat. Terungkapnya kasus upaya penyelundupan itu berawal dari kecurigaan petugas terhadap tiga penumpang pesawat China Airlines C1 677 rute Hongkong-Jakarta pada Rabu (22/1). Setelah dilakukan pemeriksaan intensif, petugas bagian sinar-X menemukan bubuk kristal bening yang akhirnya diketahui adalah sabu. Barang itu diselipkan dalam celana dalam tersangka dan sol sepatu.

Pada kantong di balik celana dalam BS (24) disembunyikan 462 gram sabu. Sabu terbungkus plastik bening. Pada kantong di balik celana dalam ET (20) disembunyikan sebuah bungkusan berisi 562 gram sabu dan di celana dalam CK (19) tersimpan bungkusan berisi 562 gram sabu.

Wakil Kepala Satuan Narkotika Polres Bandara Internasional Soekarno-Hatta Ajun Komisaris Subakti menjelaskan, modus yang digunakan jaringan ini masih cara lama, yakni menyimpan dalam sol sepatu dan dinding ransel. Itu dilakukan seorang kurir bernama JS (24), warga Thailand, yang membawa sabu 4,56 kilogram, Rabu (8/1).

Sabu disimpan dalam dinding dua ransel dan 11 pasang sol sepatu perempuan warna biru dengan kombinasi warna krem serta merah muda dengan kombinasi sama. Setelah dilakukan pengembangan dengan mengikuti perjalanan tersangka ke Bali, Surabaya, Bandung, dan Jakarta, petugas menangkap MS (24), warga Indonesia, sebagai penerima sabu di Jakarta. (PIN)