Hendrik dan Evi telah mendatangi Polsek Duren Sawit ketika mengetahui berita tewasnya seorang perempuan yang diduga bernama Feby, Rabu (29/1/2014). Hendrik dan Evi kemudian dibawa ke RS Polri untuk melihat langsung jenazah yang diduga Feby.
Kurang dari 30 menit, Hendrik dan Evi berada di ruang Instalasi Kedokteran Forensik. Saat keluar, Hendrik yang memakai kaus krem dan celana pendek hijau serta sandal terlihat menangis sambil menuju ruang administrasi. Tidak ada kata yang keluar dari mulut Hendrik, begitu juga Evi yang ditemani suaminya.
Setelah usai, Hendrik sempat memberikan pernyataan. Sementara itu, Evi dan suaminya tetap bungkam.
"Tadi diminta pastikan lihat jenzahnya. Kalau berdasarkan tato salib di punggungnya, saya yakin bahwa itu Feby Lorita. Saya kenal tatonya," kata Hendrik saat meninggalkan rumah sakit tersebut.
Meskipun mantan suami sudah memastikan bahwa jenazah tersebut adalah Feby Lorita, pihak kepolisian tetap akan melakukan tes DNA.
"Kami sudah lakukan pemeriksaan secara fisik. Kami sudah meminta keterangan dari mantan suami dan kakaknya dengan melihat langsung jenazah," kata AKP Chalid Thayib di RS Polri.
Dari keterangan tersebut, lanjut Chalid, diakui bahwa ciri-ciri tato salib di punggung dan bekas luka operasi caesar merupakan ciri dari Feby.
"Meskipun demikian, keterangan itu baru memenuhi 50 persen. Kami akan tetap periksa gigi geligi, sidik jari, dan DNA. Kami juga masih menunggu anak kandung Feby untuk diambil DNA melalui air liurnya," kata Chalid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.