Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Libur Panjang, Jalur Puncak Longsor

Kompas.com - 30/01/2014, 16:02 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Hujan ekstrem mengakibatkan longsor kembali terjadi di Jalan Raya Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Kamis (30/1/2014) dini hari. Longsor di jalur wisata ini terjadi hanya sehari menjelang libur panjang akhir pekan sehingga dikhawatirkan akan mengganggu warga yang akan berwisata ke kawasan sejuk itu.

Longsor terjadi di Riung Gunung. Akibatnya, sebagian ruas lajur tertutup material longsor. Hingga Kamis siang, petugas masih berada di lokasi untuk menangani longsor sekaligus mengatur lalu lintas.

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Mochammad Chaniago mengatakan telah memberlakukan sistem buka-tutup arus lalu lintas di kedua arah. "Agar tidak semrawut," katanya.

Untuk membersihkan jalur dari timbunan longsor, petugas menggunakan alat berat dibantu satu armada pemadam kebakaran untuk menyemprot jalan untuk membersihkannya dari material. Pada Selasa (28/1/2014), longsor juga melanda jalur Puncak di Cisarua sehingga arus lalu lintas terganggu.

Selain menutup ruas jalan, tanah longsor juga menghantam dan merusak lima rumah di Pakancilan RT 4 RW 3 Kuta, Cisarua. Ada tiga warga yang terluka sehingga harus dibawa ke rumah sakit. Ketiga warga tersebut adalah Ajan (46), Diah (36), dan Dimas (6).

Selain itu, hujan ekstrem juga menyebabkan Ciliwung meluap dan sempat membanjiri sejumlah pemukiman, antara lain Jambudipa RW 8, Cilebut, Sukaraja, Kabupaten Bogor; dan Pangkalan RW 10 Kedunghalang, Bogor Utara, Kota Bogor. Namun, banjir terjadi tidak lama.

Katulampa Siaga 1

Hujan ekstrem juga mengakibatkan tinggi muka air di Bendung Katulampa sempat menyentuh angka 230 sentimeter pada Rabu malam. Status Siaga 1 banjir untuk DKI Jakarta.

Pengukuran pada Kamis oleh Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor menunjukkan fakta bahwa hujan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung berkategori amat lebat atau ekstrem yang melebihi 100 milimeter (mm).

Pengukuran curah hujan di sepanjang DAS Ciliwung sebagai berikut: Puncak (146 mm), Gunungmas (165 mm), Citeko (193 mm), Gadog (108 mm), Katulampa (107 mm), Kebun Raya Bogor (78 mm), dan Depok (18 mm).

Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga Dedi Sucahyono memaparkan, curah hujan yang diukur itu yang berlangsung pada Rabu pukul 07.00 hingga Kamis pukul 07.00. Curah hujan tinggi sesuai dugaan bahwa akhir Januari 2014 masuk puncak musim hujan.

Adapun kronologi tinggi muka air di Bendung Katulampa seperti diumumkan dalam situs Pantauan Banjir Jakarta milik BPPT adalah sebagai berikut: Rabu pukul 21.00 tinggi muka air 80 cm (Siaga 3), pukul 22.00=180 cm (Siaga 2), pukul 23.00=220 cm (Siaga 1), dan pukul 24.00=230 cm (Siaga 1).

Kamis pukul 01.00=200 cm (Siaga 1), pukul 02.00=200 cm (Siaga 1), pukul 03.00=180 cm (Siaga 2), dan pukul 04.00=150 cm (Siaga 2).

Ketinggian 220 cm berarti setiap detik meluncur sekitar 514.000 liter air menuju Jakarta di hilir Ciliwung. ”Hujan mulai berhenti Kamis dini hari, tetapi pemantauan di Puncak, katanya sudah hujan lagi,” kata petugas Bendung Ciliwung Katulampa, Andi Sudirman.

Di Jakarta, Sungai Ciliwung kembali meluap pagi ini dan menggenangi Kampung Pulo. Jalan Abdullah Syafei kembali ditutup karena jembatan di atas Ciliwung yang menghubungkan Kampung Melayu dan Tebet-Kuningan-Sudirman kembali terendam.

Selain itu, banjir luapan Ciliwung juga meluap hingga ke Jalan Jatinegara Barat dan Jalan Kalibata. Selain Ciliwung, sejumlah sungai di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang juga masih meluap. Banjir masih terjadi di sejumlah tempat. (Ambrosius Harto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com