Berdasarkan pantauan Kompas.com, dua alat berat atau beko ditempatkan di bawah Jembatan Kalibata, tempat ratusan ton sampah itu tersangkut di jari-jari besi fondasi jembatan. Sampah seperti gabus, kayu, batang pohon, bahkan perabotan rumah tangga tersangkut di jembatan tersebut.
Alat berat mengeruk sampah yang mengapung untuk dipindahkan ke bahu jalan jembatan. Setelah ditumpuk di jalan, sebuah alat berat lainnya menyambung dengan memindahkan sampah tersebut ke truk.
Kepala Seksi Pengendalian Kebersihan Jaksel Jauhari mengatakan, operasi pembersihan ini dimulai petugas sejak pukul 06.30 WIB. Alat berat tersebut sudah disiapkan sejak beberapa hari lalu.
"Ini kami perkirakan kalau melihat tonase-nya ada 200 ton sampah. Diperkirakan banyaknya sampai 40 truk sampah," kata Jauhari, saat ditemui Kompas.com, Jumat pagi.
Jauhari mengungkapkan, upaya penanganan sampah tersebut menemui kendala akibat utilitas kabel milik PLN yang membentang sejajar dengan jembatan, tempat ratusan ton sampah tersebut tersangkut. Petugas mengalami kesulitan untuk menjangkau cakupan yang luas karena terhalang kabel.
"Kesulitannya ada kabel ini, jadi enggak bisa luas," ujar Jauhari.
Selain itu, adanya jembatan Kalibata di jalur bawah menjadi penyebab sampah tertahan di sana. Menurutnya, jika jembatan jalur bagian bawah itu tidak ada, sampah akan langsung terbawa arus ke Pintu Air Manggarai.
"Sudah ada informasi untuk dibongkar. Kalau ini enggak ada, sampah enggak ke sini, nanti ke Pintu Air Manggarai," ujarnya.
Untuk pembersihan tersebut, pihaknya mengerahkan 10 truk sampah berkapasitas 5 ton, 2 alat berat, dan 50 petugas kebersihan. Sampah itu akan dibawa dan dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah Bantar Gebang, Bekasi. Adapun pembersihan 200 ton sampah itu, lanjutnya, diupayakan selesai pada hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.