"Di dalam masterplan itu ada konsep safari night, seperti di Singapura. Pasti menarik pengunjung," ujarnya kepada wartawan di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2014).
Selain membuka safari night, di dalam masterplan tersebut tertuang sejumlah konsep untuk merevitalisasi TMR, antara lain menambah jenis dan jumlah satwa, memperbaiki pengelolaan pemeliharaan satwa, serta perbaikan manajemen.
Isi masterplan tersebut, lanjut Hashim, sesuai dengan cita-cita Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang didiskusikan dengan sejumlah aktivis pecinta hewan, lokal atau internasional, melalui diskusi publik yang telah digelar beberapa waktu lalu.
"Tanggal 29 Januari 2013 kemarin kita internal dan aktivis satwa lain sudah bahas masterplan. Saat ini kita susun pra-masterplan, konsep-konsep menuju masterplan," lanjut Hashim.
Hashim pun memastikan bahwa masterplan akan selesai akhir tahun 2014 untuk kemudian diserahkan dan disetujui Gubernur DKI.
Ratusan miliar untuk TMR?
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendukung revitalisasi TMR itu. Ia akan menepati janjinya untuk menggelontorkan ratusan miliar untuk revitalisasi kebun binatang terluas nomor dua sedunia itu.
"Kelihatannya kita kasih tahun depan (2015). Kita lihat dulu masterplan dari mereka (manajemen TMR) jadi dulu," ujarnya.
Jokowi tidak dapat memastikan berapa anggaran yang akan digelontorkan untuk revitalisasi tersebut. Ia memilih melihatnya berdasarkan masterplan. Namun, ia memastikan untuk revitalisasi kebun binatang memerlukan dana yang tidak sedikit.
Dahulu Jokowi pernah mengatakan bahwa dia akan memberi Rp 400 hingga Rp 500 miliar untuk revitalisasi TMR. "Tapi saya dibisikin, jangan banyak-banyak dulu, Pak," ujarnya kala itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.