JAKARTA, KOMPAS.com — Perayaan Tahun Baru China atau Imlek identik dengan pemberian angpau. Amplop merah berisi sejumlah uang tersebut diberikan kepada kerabat maupun orang kurang mampu yang bermakna berbagi rezeki.
Bagi-bagi angpau pun kerap dilakukan di lingkungan wihara. Setiap kali perayaan Imlek, banyak warga miskin yang sebagian besar pengemis mengantre di sekeliling wihara. Namun, hal seperti itu dikritik.
Menurut biksu Vihara Ekayana, Nyanagupta, tidak ada tradisi membagikan angpau oleh wihara. Pasalnya, membagi-bagi angpau tidak mendidik rakyat kecil.
"Pihak wihara tidak membagi-bagikan angpau karena hal itu tidak mendidik mereka," kata Nyanagupta, Jumat (31/1/2014).
Kalaupun ada pembagian angpau, katanya, hal itu dilakukan secara individu oleh umat yang datang berdoa ke wihara. "Kalau di sini kebanyakan masyarakat kecil yang datang anak-anak kecil. Mereka menunggu di depan pintu gerbang. Tapi kami enggak ada tradisi membagikan angpau. Paling umat secara individu yang memberi kepada mereka," tuturnya.
Vihara Ekayana terletak di Jalan Mangga II/8, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Ratusan umat Tionghoa mendatangi wihara untuk berdoa memulai tahun baru. Hingga siang tadi, masih banyak umat yang datang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.