Menurut Tasim, warga yang tinggal di depan kompleks rumah susun, telah banyak calon penghuni yang menengok bangunan. Mereka akan menempati rumah susun pada akhir Februari 2014.
"Dari kemarin sudah banyak warga yang menengok. Katanya mereka sudah memegang kunci. Mungkin akan ditinggali pada akhir bulan ini," ujarnya, ketika ditemui di kediamannya, Selasa (4/2/2014).
Pantauan Kompas.com, rumah susun memiliki enam blok menara bangunan. Rumah susun terbilang cukup kotor. Air hujan menggenang di sekitar halaman rumah susun. Di lantai 1 bangunan banyak tumpukan kayu seperti bekas bongkaran. Dinding luar bangunan yang didominasi cat warna krem tersebut banyak yang terkelupas.
Beberapa terali jendela pun terlihat bergeser dari tempatnya. Padahal, Tasim mengatakan, rumah susun ini telah direnovasi kira-kira dua bulan sebelumnya. Belum lama ini pula datang dari pihak pengelola untuk memasang instalasi listrik dan air.
"Kemarin habis direnovasi, dipasangi listrik dan air. Kondisinya juga enggak rusak. Paling hanya lantai satu sering dipakai tempat main anak-anak," ucapnya.
Dia mengatakan, menurut rencana, hanya dua dari enam tower rumah susun akan ditempati. Selagi belum digunakan, halaman rumah susun ini sering dijadikan arena bermain warga, misal bermain bola dan voli.
"Kalau enggak ada genangan air seperti sekarang, sering banyak anak-anak yang main voli atau sepak bola," tukasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.