"Ya kalau mau bebas banjir, pindah ke rusun. Enggak ada cara lain," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2014). Dia menyerahkan proses sosialisasi terhadap warga kepada wali kota, camat, hingga lurah setempat.
Jokowi mengakui, ada tarik-menarik, banyak warga yang tidak mau direlokasi. Namun, Jokowi yakin lambat laun pasti warga bersedia pindah ke rusunawa. "Kan baru dimulai sosialisasi pindah ke rusunnya. Masih baru kok, ndak usah ramai-ramai dulu. Rusun juga masih dibangun," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada 2014 Pemprov DKI Jakarta bakal mulai merelokasi warga bantaran kali. Namun, penolakan sudah langsung menghadang dari warga Kampung Pulo di bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta Timur.
Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu menyebutkan, dari 3.500 kepala keluarga yang ada di wilayahnya, hanya ada 150 kepala keluarga yang bersedia pindah ke rusun yang telah ada. Itu pun warga tidak bersedia pindah ke rusunawa yang jauh.
Warga menyatakan baru mau pindah bila rusunawa Jatinegara Barat rampung. Pemprov DKI Jakarta, lanjut Bambang, telah menyediakan rusun, yakni di Pinus Elok, Cipinang Besar Selatan, Kamarudin Cakung, Jatinegara Kaum, serta Rusunawa Pulogebang, yang semuanya di Jakarta Timur.
"Seharusnya, bulan ini sudah mau direlokasi. Tapi, mereka enggak mau jauh-jauh. Kami beri formulir kesiapan pindah enggak mau. Mereka memilih menunggu bulan Oktober untuk pindah," ujar Bambang.
Kepala Dinas Perumahan dan Bangunan Pemerintah DKI Jakarta Yonathan Pasodung mengungkapkan, sejumlah rusun di Jakarta Timur itu sedianya disiapkan bagi warga Kampung Pulo.
Namun, lantaran hingga saat ini belum ada data warga yang masuk ke dinasnya, maka alokasi rusun-rusun dialihkan kepada warga lain. Menurut Yonathan, warga yang akan mengisi rusun itu terlebih dahulu ialah warga bantaran Kali Sunter, Kemayoran, Jakarta Pusat; warga tepi Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur; dan warga di tepi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.