Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Semua Juga Tahu Ujungnya DPRD ke Mana...

Kompas.com - 05/02/2014, 19:31 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak kaget ketika DPRD DKI Jakarta menolak pengadaan sebanyak 200 truk sampah baru dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah pada tahun 2014. Menurut Jokowi, alasan penolakan yang disampaikan DPRD itu tidak masuk akal.

"Halah, kayak kita enggak ngerti saja. Semua juga tahu ujungnya ke mana, muaranya ke mana," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Rabu (5/2/2014) siang.

Jokowi enggan menjelaskan lebih lanjut maksud pernyataannya tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa latar belakang penolakan usul pengadaan truk sampah baru itu tidak masuk akal. "Kayak kita enggak ngerti manajemen saja. Kalau kita yang beli, ya meski dikelola swasta, tinggal potong saja (pendapatannya), buat kita berapa, buat swasta berapa, untung juga," kata Jokowi.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Aliman Aat, mengatakan, pengadaan truk sampah itu justru merugikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurut Aliman, pengelolaan truk itu bukan dipegang Dinas Kebersihan DKI, melainkan swasta. Atas alasan itu, anggota DPRD menolak pengadaan truk sampah tersebut.

Jokowi juga membantah bahwa usulan pengadaan truk itu tidak berupa draf anggaran, seperti yang diungkapkan anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, M Sanusi. Menurut Jokowi, tidak mungkin program yang membutuhkan anggaran tidak melalui draf anggaran terlebih dulu.

Jokowi berjanji akan mengusulkan pengadaan truk sampah dalam jumlah yang sama di APBD Perubahan. Pengadaan truk diperkirakan terealisasi pada akhir 2014. Menurut dia, pengelolaan sampah di Jakarta akan optimal jika jumlah truk pengangkut sampah telah memadai.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan pengadaan 200 truk sampah. Namun, DPRD menolak jumlah yang diminta tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com