BEKASI, KOMPAS.com - Ratusan warga dari delapan perumahan langganan banjir di Kota Bekasi, Kamis (6/2/2014), menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Wali Kota Bekasi. Warga menuntut pertanggungjawaban Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi atau Pepen, yang dianggap mengabaikan fungsi resapan air yang seharusnya ada dan menjadi penyangga banjir di Kota Bekasi. Selain itu, warga juga membawa kardus-kardus berisikan sumbangan yang akan diberikan kepada Wali Kota Bekasi untuk menyelamatkan lingkungan hidup.
"Mari kita galang dana pengumpulan uang receh untuk bantu Bang Pepen untuk menyelamatkan lingkungan Kota Bekasi," kata warga sambil membawa kardus berisi sumbangan tersebut.
Orator unjuk rasa mengatakan, berapa pun uang yang terkumpul akan diberikan kepada Pepen guna membantu pembelian lahan untuk resapan air. "Kita sumbang Bang Pepen bantu beli lahan, ini bentuk perhatian ke pemerintah kita. Kita enggak ingin Bekasi mengalami hal sama dengan jakarta," ujarnya.
Saat masih menjabat sebagai pelaksana tugas Wali Kota pada 2010, Pepen berjanji akan menjadikan lahan sawah seluas 2,2 hektar di selatan kompleks perumahan Chandra Baru untuk resapan air. Warga Chandra Baru hingga kompleks IKIP dan Antelop Maju mengenalnya sebagai Situ Rawabogo.Namun, warga menilai Wali Kota membohongi karena membiarkan pengembang Perumahan Green Lotus mengubah lahan basah menjadi perumahan. Izin yang didapatkan pengembang, menurut warga, didapat dengan cara manipulasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.