Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Jakarta Monorel Tetap Berjalan meski Tak Terlihat

Kompas.com - 09/02/2014, 14:26 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Teknis PT Jakarta Monorel Rosa Bovananto menampik proyek monorel telantar dan tidak jelas, seperti yang dikatakan anggota DPRD DKI Jakarta. Menurutnya, hingga saat ini proyek tersebut masih tetap dikerjakan, meski diakuinya pekerjaan itu tidak terlihat. 

"Kita kerjakan proyeknya sesuai dengan tahap-tahap yang ada dan memang tidak semua kerja kita terlihat di lapangan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (9/2/2014) siang. 

Bovananto menjelaskan, pada titik pembangunan pertama, yakni Jalan Setiabudi, pit test telah dilakukan. Langkah itu untuk memastikan bahwa di dalam tanah tak ada utilitas.

Setelah dipastikan tak terkendala, tahapan selanjutnya adalah penyelidikan tanah atau soil investigation. Data penyelidikan dikirim ke China untuk diteliti. Hasil penelitian itu menentukan pengerjaan proyek monorel yang selanjutnya.

Soil investigation, lanjutnya, membutuhkan waktu hingga empat bulan lamanya. Tahapan ini dilakukan sejak Desember 2013. Dengan demikian, tahapan selanjutnya setidaknya akan dimulai pada Maret 2014, yaitu pengeboran untuk memasukkan fondasi monorel.

Pekan depan, lanjut Bovananto, pihaknya akan melaksanakan penyelidikan tanah di jalur monorel Kampung Melayu, Jakarta Timur, hingga ke arah Taman Anggrek, Jakarta Barat. Bovananto berharap banjir yang melanda wilayah Kampung Melayu tidak menyebabkan kendala persiapan pembangunan fondasi di sana.

"Makanya kita selidiki dulu tanah di sana per 200 meternya gimana. Banjir kemarin berpengaruh atau tidak. Tapi saya yakin semua pasti ada solusinya kalau memang tanahnya enggak mendukung. Tim kita dari China ini sangat berpengalaman," lanjut Bovananto. 

Dengan rencana kerja yang telah disepakati dan sejauh ini tidak ada kendala, Bovananto yakin pengerjaan keseluruhan proyek sesuai dengan target yang diberikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, yakni tiga tahun. 

Sebelumnya diberitakan, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Selamat Nurdin mempertanyakan tahap kelanjutan proyek pembangunan monorel. Menurutnya, tak ada perkembangan berarti dari layanan transportasi massal yang direncanakan akan mulai beroperasi pada 2018 itu. 

"Komplain kita, Dewan sudah panggil dua kali tahun lalu manajemennya, tapi mereka enggak pernah hadir. Monorel enggak kayak MRT yang jelas gitu kelihatan progresnya," kata Selamat saat dihubungi, Sabtu (8/2/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com