Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadishub DKI: Jangan Berlebihan, Kerusakan Bus Hanya di "Minor Item"

Kompas.com - 10/02/2014, 16:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengklarifikasi pemberitaan rusaknya komponen bus transjakarta dan bus kota terintegrasi busway (BKTB) yang baru dibeli dan dioperasikan di Jakarta. Ia mengimbau kepada media massa dan warga untuk tidak berlebihan dalam melihat kerusakan bus-bus baru dari China tersebut.

"AC kendur, kaca spion rusak, tutup panel kendur, kok itu jadi masalah? Kalau masalah kendur doang kan bisa dikencangin dan bisa diganti. Jadi, jangan terlalu berlebihanlah," kata Pristono di Balaikota Jakarta, Senin (10/2/2014).

Menurut Pristono, segala komponen yang rusak itu merupakan komponen kecil dan ringan. Apabila komponen kecil itu rusak, tetap saja bus dapat beroperasi seperti biasanya, asal jangan sampai mesinnya yang berkarat maupun rusak.

Selain itu, kata Pristono, kerusakan tabung oli power steering, fanbelt AC yang kendur, pulley mesin terbuka, kaca spion yang rusak, tutup panel spidometer kendur, dan instrumen dashboard yang tidak dibaut dapat diperbaiki cepat dan diganti dengan yang lebih baik. Adapun radiator yang bocor juga bisa cepat diselesaikan.

"Jadi, ini hanya minor item yang rusak, bukan major item. Seluruh tim serta ATPM (agen tunggal pemegang merek) cepat bertanggung jawab dan akan menyelesaikan semua," kata Pristono.

Ia mengatakan, bus dengan dek tinggi hanya diproduksi di Jakarta. Dua kota yang memerlukan dek tinggi hanyalah Jakarta dan Bogota. Hanya saja, bus dek tinggi di Bogota menggunakan bahan bakar solar. Adapun transjakarta menggunakan bahan bakar gas (BBG). Ia menyebutkan, perusahaan membuat bus tersebut tergantung pesanan. Melalui fakta ini pula, kata Pristono, tidak mungkin kalau komponen bus transjakarta merupakan barang bekas karena bus itu baru ada ketika ada pesanan.

"Ini semua akan kita selesaikan dan sekali lagi tolong jangan digeneralisir," kata Pristono.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengoperasikan 90 dari 310 bus transjakarta dan 30 dari 346 bus baru untuk BKTB. Namun, sebanyak 5 bus transjakarta dan 10 BKTB mengalami kerusakan pada sejumlah komponennya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com