JAKARTA, KOMPAS.com - Akibat terendam banjir dan terbentur sampah yang hanyut, rumah warga di pinggir Sungai Ciliwung, Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, mengalami kerusakan. Pemerintah Kota Jakarta Timur kini tengah meminta laporan dari perwakilan warga setempat untuk mendata jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan akibat banjir.
Dado, warga RT 04 RW 03 Kampung Pulo, mengatakan, kerusakan terjadi pada lantai satu dan bagian atap rumah miliknya. Beberapa rumah lain juga rusak saat dilintasi perahu petugas yang melakukan evakuasi warga.
"Parah (rusaknya) di lantai bawah, di plafon, sama pintu jendela sudah rusak tertabrak sampah," kata Dado kepada Kompas.com, Senin (10/2/2014) malam.
Dado mengatakan, saat ini banjir setinggi 1 meter masih menggenangi rumahnya. Ia memilih untuk bermalam di emperan ruko di Jalan Jatinegara Barat bersama orangtuanya. Listrik di kawasan rumahnya masih dipadamkan sehingga malam hari akan menjadi gelap.
Secara terpisah, Ketua RT 03 RW 03 Budi mengatakan belum dapat mendata berapa rumah warga yang rusak di wilayahnya. "Belum bisa diprediksi karena masih digenangi air. Tapi yang jelas ada yang rusak," ujar Budi.
Berdasarkan pengalaman pada banjir-banjir sebelumnya, Budi mengatakan, kerusakan biasanya terjadi pada bagian tangga rumah, plafon, jendela, dan pintu rumah warga. Bangunan yang rusak umumnya terbuat dari materi semipermanen. "Tapi yang rumahnya tembok juga ada. Biasanya itu di pintu dan jendelanya. Kalau yang semipermanen, biasanya hampir 70 sampai 80 persen pasti rusak," ujar Budi.
Budi mengatakan, di wilayahnya terdapat 36 rumah tinggal milik warga. Separuh di antaranya mengalami kerusakan akibat banjir.
Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu mengatakan, jumlah rumah yang rusak akibat banjir masih didata. Sementara itu, Wali Kota Jakarta Timur Krisdianto menyatakan, dari pengalaman banjir yang sudah-sudah, tidak ada batuan untuk perbaikan rumah warga yang rusak karena banjir. "Paling diimbau untuk pindah ke rumah susun," ujar Krisdianto.
Namun, Krisdianto mengatakan, jika memenuhi persyaratan, maka warga bisa dibangunkan model kampung deret. Sementara untuk menempatkan warga Kampung Pulo di rumah susun, menurutnya, akan ditentukan dari rusun mana yang siap ditempati warga. "Mana saja yang lebih dulu yang siap dihuni," ujar Krisdianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.