Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Kalau Mau Lebih Jagoan, Stop Semua Motor dan Taksi

Kompas.com - 11/02/2014, 20:44 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tampak kesal setelah mengetahui ada oknum sopir angkutan kota Koperasi Wahana Kalpika yang merusak bus kota terintegrasi busway (BKTB).

Basuki mengatakan, kelas BKTB berbeda dari angkutan umum lain karena BKTB menyasar warga kelas menengah ke atas. Menurut Basuki, sopir-sopir angkot KWK yang berunjuk rasa di Balaikota Jakarta hari ini harus mendapat edukasi terlebih dahulu.

"Saya usul sama dia (sopir), kalau mau lebih jagoan, kamu stop semua motor dan taksi, supaya semua orang terpaksa naik angkot kamu. Lumayan jadi ramai," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (11/2/2014).

Basuki mengatakan, orang-orang yang telah merusak fasilitas umum dan menganiaya awak bus itu harus ditindak secara hukum. Ia telah menginstruksikan kepada asisten pribadinya untuk mengambil gambar orang-orang yang merusak BKTB tersebut dan menuntutnya secara hukum.

Basuki mengimbau agar aksi protes dilakukan dengan cara baik-baik tanpa merusak fasilitas yang ada. Peristiwa ini mengingatkannya pada sopir metromini yang juga pernah bertindak anarkistis beberapa waktu lalu. Padahal, Pemprov DKI telah melakukan sosialisasi berulang kali, tetapi tidak digubris oleh para sopir.

"Dia (sopir) sendiri belum tentu SIM-nya beres. Cabut saja izin trayeknya dan dilaporkan ke polisi, ini sudah keterlaluan," kata Basuki.

Beberapa sopir KWK memprotes pengoperasian BKTB. Mereka mengecam Gubernur DKI Joko Widodo, yang tetap mengoperasikan bus dengan rute yang sama dengan trayek angkot tersebut. Mereka juga menilai Jokowi tidak mendukung rakyat kecil.

Sepulang dari unjuk rasa di Balaikota, rombongan pengunjuk rasa itu mencegat BKTB di kawasan Museum Fatahillah, Jakarta Barat. Mereka memaksa penumpang bus untuk turun. Massa juga merusak tiga bus di tiga tempat berbeda di Penjaringan, Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com