Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Bus Karat, Pejabat Dishub Dipanggil Inspektorat DKI Jakarta

Kompas.com - 12/02/2014, 11:27 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Terkait bus baru transjakarta yang komponennya ditemukan berkarat, Sekretaris Dinas Perhubungan DKI Jakarta Dradjat Adhyaksa membenarkan beberapa pejabat Dishub DKI dipanggil oleh Inspektorat DKI Jakarta. Namun, ia menampik apabila undangan tersebut disebut sebagai pemeriksaan. Sebab, hal tersebut tidak melibatkan pihak kepolisian.

"Kami hanya diundang Inspektorat. Selain saya, ada juga Pak Kepala Dinas (Udar Pristono) dan tim lainnya," kata Dradjat kepada Kompas.com, Rabu (12/2/2014).

Pihak Dishub DKI memaparkan segala permasalahan terkait bus transjakarta dan bus kota terintegrasi busway (BKTB) yang berkarat. Pemaparan itu berlangsung selama dua jam. Mulai dari pukul 15.00-17.00.

Segala hal yang ditanyakan pihak inspektorat, kemudian langsung dijawab oleh Dishub. Menurut Dradjat, Inspektorat hanya bekerja sesuai tupoksi (tugas pokok dan fungsi) yang dimiliki.

"Kalau kemudian, inspektorat mau ke lapangan, pool Cawang ya silahkan saja cek. Untuk keterangan lebih lanjut, coba ditanya ke Inspektur DKI, Pak Franky," kata dia.

Inspektur DKI Franky Mangatas Panjaitan mengatakan telah mendengar pemaparan Dishub DKI. Hasil peenelusuran ini kemudian akan dilaporkan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Pemeriksaan itu, lanjutnya, belum selesai. Namun, pihak inspektorat telah dapat menangkap intisari maupun info-info penting permasalahan bus berkarat itu.

Pihak pelaksana pengadaan, panitia pengadaan, dan tim pengawasan juga diperiksa. Rencananya, pemeriksaan ini akan berlangsung selama satu pekan. "Infonya, ada isu bus yang rusak dan harus dibuktikan penyebabnya apa. Setelah selesai penyelidikan, langsung kita laporkan ke gubernur," kata Franky.

Berdasarkan info yang dihimpun, selain Inspektorat DKI, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi DKI Jakarta juga ikut mengaudit pengadaan bus-bus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com