Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Harapan Jokowi-Basuki untuk Kepala Dinas Perhubungan

Kompas.com - 14/02/2014, 15:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ada alasan mengapa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mencopot Udar Pristono dan menempatkan Muhammad Akbar menjadi Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Rupanya, Jokowi ingin Kepala Dinas Perhubungan fokus mengurus transjakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Jokowi melihat Akbar sosok yang bisa mengurus transjakarta. Dan dia berharap Akbar bisa membenahi masalah transjakarta yang saat ini banyak dikeluhkan warga Jakarta.

"Selama ini, Pak Akbar kan yang menguasai UP Transjakarta. Pak Gubernur ingin kita betul-betul fokus ke transjakarta," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (14/2/2014).

Selain itu, Jokowi-Basuki meminta Akbar untuk fokus dalam pembuatan regulasi di PT Transjakarta. Sebab, Transjakarta telah berubah menjadi BUMD dan akan memiliki direksi sendiri.

Sebelum menjadi Kepala Dinas Perhubungan DKI, Muhammad Akbar menjabat sebagai Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat. Dengan pengalamannya yang lama di Dinas Perhubungan, diyakini dia tidak akan kesulitan melakukan penyesuaian.

Selain itu, Akbar juga pernah menjadi Kepala Bidang Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI. Basuki pun yakin kerja sama DKI dengan Polda Metro Jaya terjalin lebih erat. Jokowi dan Basuki sudah memberikan beberapa pesan untuk membenahi lalu lintas di Jakarta.

"Semua tim pengawas mesti ada di lapangan, enggak boleh menghilang. Jadi, mana jalan yang bottleneck mana yang per jalur, itu semua harus dibereskan," kata Basuki.

Pada Kamis (13/2/2014) siang kemarin, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memanggil Muhammad Akbar pada hari pertamanya menjadi Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Saat itu, Akbar mengatakan, hanya satu poin yang ditekankan Jokowi kepada dirinya, yakni menginstruksikan agar lebih banyak turun ke lapangan.

Akbar menggantikan Udar Pristono, yang kini digeser menjadi anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGuP2).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com