Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo di KPK Meminta Jokowi dan Pristono Tak Dianakemaskan

Kompas.com - 20/02/2014, 11:16 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sekelompok orang yang menamakan diri Forum Peduli Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (20/2/2014). Mereka menuntut KPK mengusut pengadaan bus gandeng transjakarta dan bus kota terintegrasi bus transjakarta (BKTB) yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Karena ada kejanggalan, KPK harus turun tangan. Masa mobil harga miliaran berkarat. Artinya, ini proses yang tidak benar," kata seorang pengunjuk rasa yang memegang pengeras suara.

Sebagian dari pengunjuk rasa tersebut mengenakan topeng bergambar wajah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Mereka tampak membawa poster dan spanduk yang menuntut agar pengadaan bus ini diusut KPK.

Salah satu spanduk yang diusung para pengunjuk rasa ini berbunyi, "KPK jangan anak emaskan Jokowi dan Udar Pristono (mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta)".

Dalam selebaran yang dibagikan, pengunjuk rasa yang terdiri dari dua puluhan orang itu meminta agar pengusutan pengadaan bus ini segera dilakukan. Mereka menilai kebijakan Jokowi yang merotasi pejabat di Dishub saja tidak akan menyelesaikan masalah.

"KPK sendiri meminta Pemprov DKI melaporkan pengadaan busway (bus transjakarta) di Jakarta. Ini harus dilakukan," ucap salah seorang pengunjuk rasa.

Aksi unjuk rasa ini sempat membuat arus lalu lintas di jalur lambat HR Rasuna Said, tepat di depan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, sedikit tersendat.

Terkait masalah bus ini, Inspektorat DKI Jakarta menemukan indikasi kecurangan dalam prosedur lelang. Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dari dokumen lelang itu ditemukan indikasi penggelembungan harga.

Temuan lainnya adalah secara fisik bus terbukti memiliki komponen yang berkarat dan ada yang rusak meski penggunaannya belum sampai satu pekan. Inspektorat menemukan kejanggalan, antara lain pintu otomatis macet, tutup filter oli berkarat, dan spidometer tidak jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com