Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Kontrakan Tolak Pembongkaran Bangunan Dekat Kali Sentiong

Kompas.com - 20/02/2014, 13:50 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Penertiban terhadap 10 bangunan di bantaran Kali Sentiong, RT 17 RW 05, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok Jakarta Utara, Kamis (20/2/2014) siang, sempat diwarnai ketegangan. Pemilik rumah kontrakan tidak terima bangunannya dibongkar oleh polisi pamong praja Jakarta Utara.

Aksi perlawanan terjadi di tengah kegiatan pembongkaran yang dilakukan terhadap bangunan milik Amin tersebut. Ia dan beberapa orang anggota keluarganya datang dan memarahi  100 personel Satpol PP Jakarta Utara. Dia menyatakan pembongkaran itu tidak sesuai dengan aturan.

Seorang penghuni kontrakan, Mian (53), mengamuk dan memecahkan kaca kontrakannya dengan balok kayu. "Saya emosi bukan karena pembongkaran, tapi karena itu pemilik kontrakan tidak tanggung jawab. Dia selama ini yang menahan kita untuk pindah, bahkan 4 hari lalu saya masih dimintai uang kontrakan sebesar Rp 500.000," ujar Mian.

Menurut Mian, selama ini dirinya sudah ingin pindah, tetapi ditahan oleh Amin. Ia juga dijanjikan akan diberi kompensasi uang jika tetap bertahan saat pembongkaran. Ia bersyukur sudah meminta unit rusun melalui kelurahan.

Lurah Sunter Agung Indria Hilmi mengatakan sudah berulang kali melakukan sosialisasi dan mengajak para pemilik bangunan di sana, tetapi tidak digubris. Oleh karena itu, sejak Rabu (19/2/2014) kemarin, ia memberikan Surat Perintah Bongkar (SPB) kepada pemilik.

"Seluruhnya yang masuk wilayah utara ada 53 bangunan. Yang lainnya sudah pindah, hanya tinggal 10 ini yang masih belum ditertibkan. Lahan ini milik negara dan sekarang mau dibangun," kata Hilmi.

Terkait adanya permohonan sejumlah pengontrak yang meminta direlokasi ke Rusun Komarudin, Cakung, Jakarta Utara, Hilmi mengatakan sudah memberikan rekomendasi. Keputusan untuk menerima atau menolak rekomendasi itu merupakan wewenang Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta. "Ada 12 pemohon yang sudah kita beri rekomendasi," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bagian Operasi Polres Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Allan Satya mengatakan, sekitar 250 personel Satuan Setingkat Kompi Pengendali Massa Kepolisian dan Satuan Setingkat Kompi Brimob dari Polres Metro Jakarta Utara dan Polsek Tanjung Priok dikerahkan untuk pengamanan pembongkaran tersebut. Sementara itu, Kordinator Normalisasi Waduk dan Kali, Heriyanto, mengatakan bahwa di lokasi itu akan dibangun jalan inspeksi sepanjang 750 meter di sekitar tanggul. Pengerjaan akan dimulai setelah lokasi tidak lagi terdapat bangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com