Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Lebak Bulus, Sebagian Bus Beralih ke Terminal Pondok Cabe

Kompas.com - 21/02/2014, 09:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS —
Menyusul larangan pengoperasian bus antarkota antarprovinsi di Terminal Lebak Bulus, sebagian bus kini beralih ke Terminal Pondok Cabe di Tangerang Selatan.

Berdasarkan pantauan, hingga Kamis (20/2/2014), sejumlah perusahaan otobus mulai melirik Terminal Pondok Cabe di Jalan Raya Kemiri, Kelurahan Pondok Cabe Udik, Tangerang Selatan. Lahan terminal yang sudah telantar sejak 1999 tersebut kembali hidup karena dijadikan sebagai alternatif tempat parkir bus.

Paguyuban Mitra Niaga sebagai pengelola lahan Terminal Pondok Cabe berencana membangun 135 kios dagangan ukuran 2,5 meter x 3 meter di kawasan terminal seluas 2,5 hektar itu. Akan tetapi, saat ini yang mendaftar mencapai 300 orang.

Tarif sewa kios semipermanen itu Rp 3 juta per tahun untuk pedagang lama dan Rp 6 juta per tahun untuk pedagang dari luar terminal.

”Harga sewa ini berdasarkan kesepakatan bersama antara pedagang dan warga sekitar terminal,” kata Wakil Ketua Paguyuban Mitra Niaga Chandra Wibawa.

Biaya sewa yang terkumpul itu, lanjut Chandra, akan digunakan untuk membangun fasilitas dan perawatan terminal. Menurut dia, tarif sewa masih tergolong murah dan bangunan semipermanen karena saat ini pengoperasian terminal masih bersifat sementara.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang Selatan Sukanta mengatakan, rencana pendirian kios pedagang di kawasan terminal itu baru sekadar wacana paguyuban.

Menurut Sukanta, pelelangan kios tidak boleh dilakukan karena itu adalah aset pemerintah. Pemanfaatan aset milik daerah harus menempuh beberapa prosedur. Salah satunya, harus ada permohonan ke pemerintah daerah.

”Saat ini, terminal itu hanya dimanfaatkan untuk kantong parkir,” lanjutnya.

Siap kompromi

Sementara itu, sebagian pekerja di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, kini mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan kesempatan kepada awak bus antarkota antarprovinsi (AKAP) untuk beraktivitas kembali.

”Kami mohon, selama proyek MRT (mass rapid transit) belum dilaksanakan di Lebak Bulus, biarkan bus AKAP beraktivitas seperti biasa. Kalau proyek MRT sudah mulai, kami siap keluar dari Lebak Bulus tanpa demo,” ujar Ketua Koperasi Karyawan Bus Antarkota (Kowanbisata) Lebak Bulus Sumardi. (NEL/PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com