Gerakan bersepeda yang disebut "Bike to Vote" itu dimulai dari Monumen Nasional (Monas), Bundaran Hotel Indonesia, Bundaran Senayan, dan kembali lagi ke Bundaran HI.
Mereka bersepeda mengenakan kaus hitam bertuliskan "Tolak Uangnya, Ungkap Pelakunya."
Fungsional Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Wuryono Prakoso mengatakan, gerakan tersebut digelar untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat menolak politik uang dari partai maupun calon pemimpin pada Pemilu 2014.
"Kita ajak, ayo gunakan hak pilih, pilih yang jujur, tolak politik uang. Harapannya jangan salah pilih," ujar Wuryono.
Selain itu, mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan benar. Utamanya, mengajak pemilih pemula atau generasi muda sebagai salah satu penyumbang suara terbesar agar tak asal pilih.
"Harapannya pemilu ke depan itu bisa menghasilkan wakil rakyat dan presiden yang berintegritas," ujarnya.
Sementara itu, Almas Sjafrina dari ICW menilai politik uang merupakan salah satu sumber terjadinya korupsi. "Ada korelasinya. Untuk pemilu kita siap pantau dan amankan," kata Almas.
Seusai bersepeda, mereka membentangkan papan bertuliskan "Tolak Politik Uang" di Bundaran HI. Sejumlah masyarakat yang melintas juga memberikan tanda tangan di atas spanduk putih sebagai dukungan menolak politik uang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.